Wayang Menarik Bagi Milenial, Tapi Tak Mudah dan Sederhana
Perlu keahlian dan ketekunan untuk mendalaminya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Di mata empat milenial Banten, kesenian wayang masih jadi hal yang menarik dan menghibur. Di sisi lain, ada tantangan tersendiri bagi kaum muda untuk mendalami kesenian satu ini.
Selain, bukan sebuah kesenian yang mudah, murah dan sederhana, mendalami kesenian Wayang perlu waktu yang tak sedikit, sehingga sulit dilakukan di zaman yang serba instan semacam ini.
Ini kata Rizqoh, Fikri, Ajeng dan Efendi, empat milenial dari Banten tentang kesenian wayang dan ketertarikannya.
Baca Juga: Komunitas Wayang Merdeka Kenalkan Wayang secara Menyenangkan
1. Wayang menarik, tapi sulit mendalaminya
Rizqoh, 24 tahun, gadis yang kini tinggal di Lebak mengaku pertama kali menyaksikan pertunjukan Wayang pada tahun 2018 lalu, di Anyer.
Ia tertarik dengan kesenian ini lantaran memang baru pertama kali melihatnya, meski dalam buku-buku pelajaran ia kerap mendengar kesenian tersebut.
"Terus pas ada pertunjukan wayang jadi antusias. Kalo ditanya cerita wayangnya aku gak bisa jelasin, karena gak begitu paham bahasa Jawa. Saat itu dalangnya pake bahasa Jawa," ungkapnya, kepada IDN Times.
Rizqoh yang juga seorang pegiat seni puisi dan teater mengaku tertarik pada wayang, tapi belum ingin menggelutinya lebih dalam dan menjadi dalang karena beberapa alasan. Salah satunya adalah proses yang panjang ketika hendak menjadi dalang.
"Karena beberapa kali dengar dari orang-orang, jadi dalang itu perlu hafal cerita, puasa, improvisasi, dan mungkin banyak hal lain lagi," ungkapnya.
Baca Juga: Kesenian Wayang Garing Khas Serang yang Terancam Punah
Bagaimana dengan kamu, apakah tertarik pada wayang dan ingin mendalaminya?