Bangunan Liar Sekitar Jalur KA di Rangkasbitung Dibongkar

- Warga yang mendapat uang kerohiman dari KAI
- Warga penghuni bangunan liar membahayakan perjalanan KA dan diri mereka sendiri
- Proses pembongkaran berjalan damai dan tertib
Lebak, IDN Times - Bangunan liar di sekitar rel kereta api petak Stasiun Rangkasbitung-Jambu ke arah Merak, tepat di bawah jembatan dua Kampung Lebak Sambel, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, mulai ditertibkan. Para pemilik membongkar sendiri secara sukarela rumah yang telah mereka tempati bertahun-tahun.
Ketua Pemuda setempat, Ade Citra Arispi menyebut, proses pembongkaran telah dilakukan sejak Sabtu, 6 September lalu dan hari ini, hampir seluruh bangunan liar telah diratakan. Ia menyebut proses itu berjalan damai dan tertib.
"Setelah diberi peringatan, kami warga jelas sudah memahami posisi kami. Tidak ada kejadian represif dari pemerintah maupun pihak PT KAI," kata Ade, Senin (8/9/2025).
1. Warga yang menghuni bangunan liar tersebut mendapat uang kerohiman dari KAI

Ade mengatakan, proses komunikasi antara pihak PT KAI dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak bersama warga berjalan lancar meski ada sejumlah hal yang harus dinegosiasikan.
Hingga pada akhirnya, PT KAI sepakat memberikan uang kerohiman ke setiap rumah yang terdampak dengan besaran Rp3 juta hingga Rp6 juta menyesuaikan apakah rumah tersebut permanen atau bukan.
"Ada 15 rumah yang dibongkar. Kalau jumlah KK itu lebih ya, karena ada rumah yang diisi tiga KK sekaligus," katanya.
2. Warga penghuni bangunan liar tersebut membahayakan perjalanan KA dan diri mereka sendiri

Ade mengungkapkan, alasan PT KAI meminta warga pindah karena alasan keselamatan. Saat ini, warga yang rumahnya dibongkar pindah ke rumah saudara dan sebagian lainnya mengontrak.
"Yang tinggal di sini mayoritas memang asli orang Lebak semua. Meski beberapa ada yang datang dari Jawa," ungkapnya.