Dinkes Lebak Minta Dapur MBG Cegah Kejadian Makanan Basi

- Potensi penyebab makanan basi menurut Dinkes Lebak
- Dinkes Lebak pastikan belum ada laporan keracunan
- Dapur MBG harus memastikan proses pengolahan dan distribusi makanan sesuai panduan kesehatan
Lebak, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, meminta dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencegah makanan yang disajikan menjadi basi. Salah satunya mengenai jarak waktu persiapan hingga pengiriman ke sekolah.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Lebak, Endang Komarudin mengatakan, pihaknya telah meninjau proses memasak di sejumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) MBG.
"Ada sejumlah catatan setelah kami mengecek ke beberapa dapur, tetapi yang paling penting perlu diperhatikan adalah jarak antara waktu memasak dengan penyajiannya tidak terlalu lama agar protein dan gizi di dalam makanan tetap terjaga,” kata Endang, Jumat (5/9/2025).
1. Ini potensi penyebab makanan basi menurut Dinkes Lebak

Endang mengatakan, pihaknya ingin memastikan proses pengolahan bahan-bahan makanan yang akan dimasak di dalam dapur hingga distribusi sampai dikonsumsi siswa sudah berjalan sesuai dengan panduan kesehatan.
“Kita bersama berupaya mencegah, bahkan menghilangkan potensi-potensi yang bisa menimbulkan masalah pada makanan yang diberikan kepada penerima MBG,” ujarnya.
Menurut Endang, potensi timbulnya masalah pada menu makanan MBG bisa terjadi karena banyaknya porsi yang harus disiapkan oleh dapur. Satu dapur MBG dirancang untuk menyiapkan tiga ribu porsi.
“Kalau kami melihat kondisi dapur, pekerja di sana sudah paham bagaimana mengolah bahan yang bersih, hanya sepertinya karena harus melayani sampai tiga ribu porsi sehingga ada risiko ya,” terangnya.
2. Dinkes Lebak memastikan belum ada laporan kasus keracunan

Sampai saat ini, lanjutnya, belum ada laporan mengenai dugaan keracunan akibat makanan MBG tersebut di Lebak. Endang telah menginstruksikan kepada puskesmas di seluruh wilayah untuk berkoordinasi, baik dengan dapur SPPG maupun sekolah untuk memastikan menu yang diberikan tetap higienis dan aman dikonsumsi.
“Jadi setiap dapur baru beroperasi kita turun memastikan kesiapannya, kondisinya, dan lingkungannya sehat atau tidak untuk kita edukasi. Dari kami pun ahli gizi diturunkan untuk membantu,” katanya.