Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bully (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Bully (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Keluarga korban mengungkapkan adanya persoalan terkait tanggung jawab biaya pengobatan

  • Pihak terduga pelaku awalnya bersedia menanggung biaya pengobatan, namun kemudian enggan melanjutkan tanggung jawab tersebut

  • Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangerang Selatan membenarkan peristiwa dugaan perundungan tersebut

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang Selatan, IDN Times - Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) Negeri 19 Tangsel dilaporkan tak berdaya setelah diduga dipukul menggunakan kursi besi. Akibat dugaan pemukulan tersebut, korban menderita luka serius di bagian kepala, yang berujung pada kondisi fisik memburuk secara drastis dan trauma.

Kasus dugaan perundungan ini diungkap oleh kakak korban, RF. Awalnya, kata dia, korban sempat menyembunyikan kejadian tersebut. “Sehari setelah kejadian baru ngadu ke keluarga karena sudah tidak kuat menahan sakit di kepala,” kata RF, pada Senin (10/11/2025).

1. Keluarga korban mengungkap, ada persoalan terkait tanggung jawab biaya pengobatan

Ilustrasi Bully (IDN Times/Aditya Pratama)

Awalnya, pihak terduga pelaku disebut sempat bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan hingga korban sembuh. Namun belakangan, pihak keluarga terduga pelaku enggan melanjutkan tanggung jawab tersebut.

“Sekarang kondisinya sangat memprihatinkan, tidak bisa berjalan, tubuh lemas, mata agak rabun, sering pingsan, dan tidak mau makan,” tambahnya.

2. Begini kata Dindikbud Tangsel

Ilustrasi Bully (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangerang Selatan, Deden Deni membenarkan peristiwa dugaan perundungan tersebut.

Dalam keterangannya, Deden Deni membantah sekolah tidak mengambil peran. Menurutnya, pihak sekolah telah berupaya melakukan mediasi antara kedua belah pihak keluarga.

“Iya sudah laporan, ada mediasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Sekolah juga sudah melakukan upaya. Orangtua salah satu siswa sudah mau menanggung biaya pengobatan,” ujar Deden.

Editorial Team