Dinkes Kota Tangerang Sidak Kelayakan Takjil

- Dinkes Kota Tangerang lakukan sidak keamanan jajanan takjil di 13 kecamatan.
- 25 sampel takjil diambil untuk uji rapid test kit, tidak boleh mengandung bahan berbahaya.
- Hasil uji konfirmasi masih diperlukan, namun angka keamanan takjil di Kota Tangerang mencapai 98 persen.
Kota Tangerang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melakukan inspeksi mendadak (sidak) keamanan aneka jajanan takjil selama Ramadan, termasuk hari ini (3/3/2025). Target sidak tersebut ada sejumlah titik 13 kecamatan selama beberapa hari ke depan.
Hari ini, sidak dilaksanakan di enam kecamatan. Salah satunya jajanan takjil di kawasan Metropolis.
Petugas sidak membeli sejumlah jenis takjil, mulai dari otak-otak, pacar cina, tahu gejrot, gorengan, cilok, hingga nasi ayam fillet. Tercatat, 25 sampel jajanan takjil diambil untuk dilakukan uji rapid test kit secara langsung.
1. Uji rapid test takjil untuk mendeteksi keamanan ragam takjil

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Dini Anggraeni mengatakan, uji rapid test takjil ini untuk mendeteksi keamanan pada ragam takjil itu sendiri. Ada empat kandungan yang tidak boleh ada di makanan, yaitu rhodamin b, formalin, boraks dan methanyl yellow.
"Lewat sidak ini, Pemkot Tangerang berupaya memastikan bahwa takjil yang diperjualbelikan di Kota Tangerang tidak mengandung bahan berbahaya. Dengan itu, konsumen merasa terlindungi karena takjil yang beredar telah di tes keamanannya," kata Dini.
2. Hasil ini perlu dilakukan uji konfirmasi ke laboratorium

Dini menegaskan, hasil itu masih perlu dilakukan uji konfirmasi ke laboratorium untuk benar-benar memastikan kandungan yang ada di dalam makanan tersebut.
"Tapi, tahun ke tahun hasil uji keamanan takjil di Kota Tangerang terus positif dengan angka keamanan yang tinggi. Tercatat, di tahun lalu angka keamanan takjil di Kota Tangerang mencapai 98 persen," katanya.
3. Petugas juga membina pedagang terkait pengelolaan makanan yang aman dan sehat

Dini mengatakan, petugas yang ke lapangan turut memberikan pembinaan untuk pedagang terkait pengelolaan makanan yang aman dan sehat.
"Diharapkan ke depannya para pedagang lebih selektif dalam memilih bahan makanan atau takjil yang dijual. Begitu juga dengan masyarakat sebagai konsumen untuk lebih selektif, tidak tergiur dengan warna yang mencolok atau kekenyalan yang berlebih," imbaunya.