Disnaker Kota Serang Akui Kewalahan Tangani Pengangguran

- Kepala Disnakertrans Kota Serang mengakui minimnya lowongan kerja dan tingginya angka pengangguran mencapai 27.125 orang.
- Penyebab tingginya angka pengangguran di Kota Serang antara lain karena keterbatasan lowongan pekerjaan dan kurang relevannya kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan perusahaan.
- Disnakertrans menekankan pelatihan kerja untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja sebagai solusi mengurangi angka pengangguran, meski kuota pelatihan terbatas.
Serang, IDN Times - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Serang, Popy Nopriadi mengaku kewalahan menghadapi penyerapan tenaga kerja karena lowongan kerja minim. Sementara, kata dia, angka pengangguran di Ibu Kota Banten tersebut masih tinggi.
"Angka pengangguran di Kota Serang masih tinggi tercatat mencapai 27.125 orang," kata Popy saat dikonfirmasi, Jumat (13/9/2024).
1. Ini penyebab tingginya angka pengangguran
.jpg)
Popy mengatakan, tingginya angka pengangguran di Kota Serang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena keterbatasan lowongan pekerjaan.
"Yang nganggur banyak, lowongan pekerjaan sedikit. Terus, kebanyakan itu kompetensi tenaga kerjanya juga tidak relevan dengan kebutuhan perusahaan," katanya.
2. Pemkot Serang tengah konsen melakukan pelatihan kerja

Oleh karena itu, lanjut Popy, Disnakertrans menekankan pelatihan kerja untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh tenaga kerja, sebagai salah satu solusinya untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Serang.
"Pelatihan kami rutin lakukan setiap tahun sekali, meski memang jumlah kuota tidak banyak. Karena dananya juga memang terbatas," katanya.
3. Job fair belum bisa menjadi solusi tingginya angka pengangguran

Selain itu, pihaknya juga telah menggelar job fair yang diikuti oleh puluhan perusahaan dengan pelamar kerja sebanyak 450 orang masyarakat Kota Serang. Hal ini pun belum efektif menekan angka pengangguran karena kuotanya masih minim.
"Yang baru kemarin ada info penempatan kerja itu baru 65 orang. Untuk saat ini memang trennya bukan loker, yang ada PHK gitu," katanya.