Frugal Living Jadi Strategi Keuangan Generasi Z dan Generasi Sandwich

- Gaya hidup hemat semakin penting bagi Generasi Z dan generasi sandwich dalam mengelola keuangan.
- Generasi Z dihadapkan pada godaan konsumsi tinggi dan tekanan dari lingkungan pertemanan dalam menerapkan frugal living.
- Pendapatan dan penerapan frugal living berpengaruh signifikan terhadap keputusan keuangan generasi sandwich, meskipun mereka sering merasa terbebani secara emosional dan finansial.
Tangerang, IDN Times – Gaya hidup hemat atau frugal living semakin menjadi perhatian dalam pengelolaan keuangan di Indonesia. Dua penelitian terbaru mengungkapkan bahwa konsep ini tidak hanya berdampak pada Generasi Z, tetapi juga berperan penting bagi generasi sandwich yang menghadapi tekanan finansial lebih besar.
Dalam penelitian berjudul Frugal Living: Perspektif Generasi Z Melalui Pendekatan Kualitatif yang dilakukan oleh Naimatul Hasanah dan Nuril Badria (2024) dari Universitas Islam Malang dijelaskan bagaimana Generasi Z memahami dan menerapkan frugal living dalam kehidupan sehari-hari.
“Generasi Z memiliki kesadaran yang cukup tinggi terhadap pentingnya mengelola keuangan dengan bijaksana. Mereka mengaitkan frugal living dengan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial,” tulis Hasanah dan Badria dalam penelitian mereka.
1. Media sosial jadi tantangan menjalani frugal living bagi Gen Z

Namun, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh Generasi Z dalam menerapkan gaya hidup hemat. Salah satunya adalah pengaruh lingkungan sosial dan media sosial yang mendorong budaya konsumtif.
“Godaan konsumsi tinggi, seperti diskon besar-besaran dan tren gaya hidup di media sosial, sering kali menjadi hambatan bagi Generasi Z dalam menerapkan pola hidup hemat,” lanjut penelitian tersebut.
Selain itu, keputusan finansial mereka juga sangat dipengaruhi oleh teman sebaya. “Akses luas terhadap informasi di media sosial serta tekanan dari lingkungan pertemanan menjadi faktor yang mempengaruhi pola konsumsi Generasi Z,” tambah para peneliti.
2. Frugal Living bagi Generasi Sandwich

Sementara itu, dalam penelitian berjudul Pengaruh Pendapatan dan Gaya Hidup Frugal Living dalam Pengambilan Keputusan Financial Freedom (Studi Kasus pada Generasi Sandwich) oleh Nandita Sekar Salsabila dan Elisabeth Yansye Metekohy (2024) dari Politeknik Negeri Jakarta menyoroti peran frugal living dalam membantu generasi sandwich mencapai kebebasan finansial.
Generasi sandwich adalah kelompok yang secara finansial harus menopang kehidupan orang tua sekaligus anak-anak mereka. Beban finansial yang cukup besar membuat mereka harus lebih cermat dalam mengatur keuangan.
“Pendapatan dan penerapan frugal living memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan keuangan generasi sandwich,” tulis Salsabila dan Metekohy dalam penelitian mereka.
Menurut penelitian ini, salah satu strategi yang digunakan oleh generasi sandwich adalah membatasi pengeluaran yang tidak perlu dan fokus pada kebutuhan utama.
“Dengan menerapkan prinsip frugal living, generasi sandwich dapat mengurangi tekanan finansial dan lebih mudah mencapai stabilitas ekonomi,” ungkap penelitian tersebut.
3. Tekanan emosional jadi tantangan generasi sandwich

Meskipun demikian, tantangan tetap ada. Generasi sandwich sering kali merasa terbebani secara emosional dan finansial karena harus mengutamakan kebutuhan keluarga sebelum kebutuhan pribadi.
“Mereka dihadapkan pada dilema antara menabung untuk masa depan dan memenuhi kebutuhan keluarga saat ini,” tambah Salsabila dan Metekohy.