Normalisasi Sungai, Cara Tangani Banjir di Pakuhaji Tangerang 

Pemkab kerja sama dengan TNI akan normalisasi sungai

Tangerang, IDN Times -  Wilayah Pakuhaji dan Kosambi tergenang banjir setelah hujan deras mengguyur Tangerang sejak Selasa (18/1/2022). Pemerintah Kabupaten Tangerang pun berencana menormalisasi aliran sungai untuk menangani dan banjir di daerah itu.

"Jadi program normalisasi sungai dan anak sungai kita bekerja sama dengan TNI melalui karya bakti akan kita konsentrasikan di daerah-daerah rawan banjir," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, seperti dikutip dari Antara, Jumat (21/1/2022). 

Baca Juga: 350 KK di Pakuhaji Tangerang Terdampak Banjir 80 Cm

1. Banjir di bagian utara Tangerang muncul setelah air sungai meluap

Normalisasi Sungai, Cara Tangani Banjir di Pakuhaji Tangerang Banjir di Pakuhaji, Tangerang (ANTARA FOTO/Fauzan)

Banjir di dua daerah itu muncul setelah sungai tak bisa menampung air hujan yang turun deras. Aliran sungai pun meluap dan menggenangi permukiman warga sekitar 50-80 centimeter (cm).

Jadi, imbuh Zaki, lokasi-lokasi banjir yang berada di Kabupaten Tangerang terletak  di hilir atau daerah utara di mana aliran sungai dan anak sungai sudah mau masuk ke wilayah laut. 

Sementara itu, wilayah selatan yang juga setiap tahunnya sering terjadi banjir, saat ini telah tertangani melalui normalisasi sungai.

Baca Juga: Kasus Perkosaan Gadis Difabel Distop, Kompolnas Panggil Polda Banten

2. Normalisasi sungai pun dinilai berhasil tangani banjir

Normalisasi Sungai, Cara Tangani Banjir di Pakuhaji Tangerang ANTARA FOTO/Fauzan

Pemkab Tangerang pun akan menormalisasi sungai untuk menekan risiko terjadinya banjir ketika memasuki musim hujan seperti saat ini.

"Normalisasi sungai dan anak sungai ini berhasil, sehingga nanti kita akan terus lakukan hal tersebut di daerah-daerah yang menuju ke laut atau hilirnya," ungkap Zaki.

3. Jumlah warga terdampak banjir

Normalisasi Sungai, Cara Tangani Banjir di Pakuhaji Tangerang ANTARA FOTO/Fauzan

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Abdul Munir mengungkap, korban yang terdampak banjir terus meningkat. Ada 660 kepala keluarga (KK) dari kedua desa, seperti Laksana dan Gaga di Kecamatan Pakuhaji, terdampak banjir.

Bertambahnya jumlah korban terendam banjir tersebut seiring meluapnya aliran sungai besar di wilayah itu dengan ditambah intensitas hujan yang tinggi.

Data yang diterima hingga Kamis (20/1/2022), seperti di Kampung Sungai Turi, RT01 dan RT02 di RW10 Desa Laksana Kecamatan Pakuhaji sebanyak 175 KK terdampak banjir, di RW11, Desa Laksana sebanyak 175 KK, di Kampung Kebon Mahi RT01/RW01, Desa Gaga sebanyak 80 KK, dan Kampung Kamal RT.02/RW05, Desa Gaga sebanyak 230 KK.

Sejauh ini, menurut Abdul Munir,  tidak ada warga yang sampai harus mengungsi. Warga bertahan di rumah masing-masing.

"Kami hanya membantu aktivitas keluar masuk di jalan utama Kampung Turi dan pada banjir Sungai Turi ini tidak ada korban jiwa," kata dia.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya