[VIDEO] Langka, Badak Jawa Tertangkap Kamera Sedang Mandi Lumpur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandeglang, IDN TImes - Badan jawa kini makin sulit ditemukan karena langka. Baru-baru ini, badak bercula satu kecil itu tertangkap kamera sedang menikmati mandi lumpur di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Pandeglang.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, badak jawa berguling ke sana dan ke sini di sebuah kubangan lumpur di tengah hutan.
Badak jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan spesies paling langka di antara lima spesies badak yang ada di dunia sehingga dikategorikan Critically Endangered dalam Red List Data Book yang dikeluarkan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), demikian dikutip dari menlhk.go.id.
Badak jawa termasuk dalam Apendiks I Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), sebagai jenis yang jumlahnya sangat sedikit di alam dan dikhawatirkan akan punah sehingga dilarang untuk diperdagangkan baik dalam keadaan utuh maupun bagian-bagiannya.
Baca Juga: 10 Hewan yang Dinyatakan Punah dalam Beberapa Dekade Terakhir
1. Nih videonya...
Video ini diunggah ke akun Kementerian LHK pada 29 Juni lalu. Dari video itu terlihat bahwa badan jawa itu berkubang sendirian.
2. Ini alasan mengapa badak suka sekali berkubang di kolam lumpur
dalam keterangan video itu tercantum bahwa badak jawa tergolong hewan yang doyan berkubang di kolam lumpur. Ya, kubangan jadi tempat yang nyaman untuk rebahan bagi satwa bernama Mosofa ini.
Badak yang jantan juga suka berkubang pada malam hari. Sementara badak betina dan yang masih anak lebih suka berkubang saat siang.
Mengapa badak suka berkubang?Lumpur membuat kulit badak jawa terhindar dari gigitan serangga penghisap darah. Selain itu berkubang juga untuk mendinginkan dan menjaga suhu tubuh badak jawa.
3. Jumlah badak jawa tergolong kritis
Populasi hewan ini tergolong kritis. Dalam Data per 21 Maret 2019, populasi badak jawa di TNUK hanya 68 ekor.
Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007.
Jumlah badak jawa berkurang utamanya karena pemburu mengincar cula hewan ini. Di pasar pengobatan tradisional, cula badak jawa diincar karena berharga hingga ratusan juta rupiah per kilogramnya.
Selain itu, badak jawa kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan.
Baca Juga: 22 Petugas PPS di Pandeglang Diisolasi, Reaktif Rapid Test