Asal-usul Banten Disebut Tanah Jawara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Provinsi Banten merupakan daerah yang berada di wilayah barat di Pulau Jawa. Provinsi ke-30 di Indonesia ini dikenal sebagai Tanah Jawara. Apa alasannya?
Julukan itu didapat Banten karena wilayah ini merupakan gudangnya pendekar dan jawara.
Padahal sejarah mencatat, kiai menjadi garda terdepan kepemimpinan di Banten. Sementara, jawara sejatinya adalah benteng para kiai.
1. Sebutan tanah Jawara muncul pasca Banten jadi provinsi
Peneliti dari Bantenologi Universitas Islam Negeri (UIN) Serang Yadi Ahyadi menjelaskan mengenai sejarah Banten. Menurutnya, seiring berjalannya waktu --terutama pasca Provinsi Banten-- terbentuk panggung jawara pun berganti. Kemampuan menghimpun kekuatan diri membuat jawara menguasai sektor perekonomian hingga politik. Jawara menjelma menjadi sebuah kekuatan.
"Itu dikenal tahun 90 aja, peristiwa karena kekuasaan dikuasai jawara, terbentuk pemerintah dipegang jawara. Dulu mah disebut tanah ulama dan santri," kata Yadi kepada IDN Times, Rabu (3/3/2021).
2. Kekuasaan politik di Provinsi dikuasai keluarga jawara
Disampaikan Yadi, citra tanah Jawara muncul karena setelah Provinsi Banten terbentuk kekuasaan politik daerah itu dipimpin oleh keluarga jawara seperti keluarga Tubagus Chasan Sochib, dia merupakan ayah dari mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
"Jadi untuk mempertahankan keulamaan itu berat, muncullah sosok pemerintahan dari kalangan jawara. Lebih mudah," katanya.
3. Kanuragan orang Banten sudah diakui sejak dulu
Kendati demikian, menurut Yadi, sejak zaman kolonial bahkan masa kejayaan Kesultanan Banten, kanuragan orang Banten sudah diakui di berbagai daerah. Mereka tak hanya menguasai agama, ia pun mumpuni dalam ilmu kebatinan dan kedigdayaan.
"Debus dan bela diri bagian kecilnya aja karena Banten dari masa kolonial saja sudah disebut. Awalnya (sebutan tanah jawara) itu image buruk, khususnyà di Banten," katanya.
Baca Juga: Setahun Pandemik, 14 Dokter di Banten Meninggal Akibat COVID-19