Diduga Faktor Ekonomi, Pria di Kota Serang Tewas Gantung Diri

Serang, IDN Times - Seorang pria ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di rumah kontrakan di Kampung Pakel Jaya, Kelurahan Gelam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Minggu (3/12/2023).
Korban yang diketahui bernama Arbi (55) diduga mengakhiri hidupnya diduga karena gara-gara masalah ekonomi.
1. Korban gantung diri gunakan tambang di tiang kanopi rumah kontrakan

Kapolsek Taktakan IPTU Widodo Endri Maryoko mengungkap, timnya sudah olah tempat kejadian perkara (TKP). Pria itu tewas dalam kondisi terikat di sebuah kontrakan milik Mahfudoh di Lingkungan Sepang Kelapa, sekitar pukul 08.30 WIB.
"Korban menggantung diri mengunakan tali tambang dan diikat di tiang kanopi samping rumah," kata Widodo saat dikonfirmasi.
2. Jenazah tengah diautopsi, polisi periksa sejumlah saksi

Widodo menjelaskan pihaknya telah berkordinasi dengan Sat Reskrim Polresta Serang dan Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten untuk mengidentifikasi jenazah.
"Kemudian kami telah membawa jenazah ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi," katanya.
Widodo menambahkan kepolisian juga telah memeriksa dua orang saksi dari keluarga, yaitu Audin dan Sanudin, serta ketua RT setempat bernama Samudi.
"Saksi-saksi sudah kita mintai keterangan dan barang bukti," katanya.
3. Dugaan sementara, korban terlilit masalah ekonomi

Widodo mengungkapkan hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Dugaan sementara, korban nekat mengakhiri hidup karena masalah ekonomi.
"Motifnya sementara diduga masalah ekonomi, tapi untuk lebih jelasnya motifnya masih di dalami," katanya.
Depresi bukan persoalan sepele, cari bantuan

Depresi bukanlah persoalan sepele. Bila kamu merasakan tendensi melakukan bunuh diri, atau melihat teman maupun kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.
Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan segera menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Kemenkes juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444
Terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya, dan support group online yang menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri serta memperoleh jejaring komunitas agar membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.
Kamu juga bisa menghubungi:
- Jangan Bunuh Diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
- Organisasi INTO THE LIGHT || message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) || direct message via Twitter: @IntoTheLightID
- Kementrian Kesehatan Indonesia || Telp: 021-500454
- Yayasan Pulih
Jl. Teluk Peleng 63 A Komplek AL-Rawa Bambu Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520 || Telp : 021-78842580 || Fax : 021-782 3021
- YLBH Apik
Jl. Raya Tengah No. 31 RT 01 RW 09 Kp. Tengah Kramat Jati Jakarta Timur 13540 Telp 021-87797289 || Fax. 021-87793300
- Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Telp. 021-8514389 Website: http://www.skizofrenia.org/
Mari bersama cegah perilaku bunuh diri. Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat.