Gubernur Klaim Pemprov Tak Lagi Gagap Tangani Bencana Usai Gempa M6,6

Pengalaman dari bencana-bencana sebelumnya

Serang, IDN Times - Pemprov Banten mengaku sudah sudah mempersiapkan berbagai skema dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana alam yang dimungkinkan terjadi di wilayah Provinsi Banten.

Antisipasi itu sudah dilakukan pasca terjadinya bencana tsunami yang melanda wilayah Anyer, Kabupaten Serang dan Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang pada akhir tahun 2018 silam.

Dengan pengalaman itu, Wahidin yakin Banten lebih siap dan tak gagap dalam menghadapi bencana, termasuk gempa berkekuatan Magnitudo (M) 6,6 yang terjadi Jumat (14/1/2022). 

Baca Juga: 738 Rumah di Kabupaten Pandeglang Rusak Akibat Gempa M6,7  

1. Wahidin sebut Sumur episentrum pusat gempa

Gubernur Klaim Pemprov Tak Lagi Gagap Tangani Bencana Usai Gempa M6,6Gempa Mag 6.7 di Banten pada Jumat (14/1/2022). (twitter.com/infoBMKG)

Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan wilayah kecamatan Sumur berdasarkan analisa para ahli merupakan episentrum pusat gempa di Banten dengan potensi gempa dan tsunami yang sangat besar.

Untuk itu, dia sudah melakukan berbagai koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dengan antisipasi terjadinya potensi gempa besar yang berpotensi tsunami itu.

"Gempa yang sering terjadi beberapa tahun terakhir dengan kekuatan yang tidak terlalu besar ini merupakan bentuk cicilan gempa, sehingga potensi gempa besar yang dikhawatirkan itu tidak terjadi. Mudah-mudahan ini gempa terakhir," kata Wahidin melalui pers rilis, Sabtu (15/1/2022).

Baca Juga: [BREAKING] Ibu dan Anak di Pandeglang Luka Akibat Reruntuhan Rumah

2. Dia klaim kini Bantem lebih tanggap tangani bencana

Gubernur Klaim Pemprov Tak Lagi Gagap Tangani Bencana Usai Gempa M6,6Bangunan terdampak gempa M 6.7 di Banten yang terjadi pada Jumat (14/1/2022). (dok. BMKG)

Selain itu, lanjut Wahidin, belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, saat ini kesiapsiagaan Pemprov Banten terus ditingkatkan, termasuk berbagai skema pencegahan seperti mengoptimalkan selter yang ada, early warning system yang sudah berjalan dengan baik, titik-titik evakuasi serta berbagai sosialisasi evakuasi kepada masyarakat.

"Masyarakat di lokasi bencana juga sudah diamankan di tempat-tempat evakuasi yang sudah disediakan oleh kami. Selain itu, kami juga sudah menerjunkan tim ke lokasi bencana," ujarnya.

Wahidin juga mengungkapkan, di beberapa titik wilayah yang rawan gempa, Pemprov Banten sudah menggalakkan program rumah yang tahan gempa. Program itu sudah dilakukan sejak tiga tahun ke belakang dan terus berlangsung hingga kini. 

Diungkapkan dia, masyarakat sekitar sudah melakukan evakuasi secara mandiri. Karena BMKG sudah mengumumkan tidak ada potensi tsunami, biasanya masyarakat menunggu sampai dua jam di tempat evakuasi.

"Setelah dua jam tidak ada gempa lagi, biasanya masyarakat akan kembali ke rumahnya masing-masing," ucapnya.

Baca Juga: [BREAKING] BMKG Revisi Kekuatan Gempa Banten Jadi Magnitudo 6,6

3. Sedikitnya ada 5 gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil dari gempa utama

Gubernur Klaim Pemprov Tak Lagi Gagap Tangani Bencana Usai Gempa M6,6Dok. Istimewa/Nana

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana dalam keterangannya menyebutkan, pihaknya sudah menerjunkan sejumlah personel ke lokasi bencana.

"Masyarakat juga sudah diimbau untuk tidak mendekati atau berdiam diri di rumah, harus  evakuasi diri ke tempat yang sudah ditentukan," katanya.

Nana menjelaskan, ada beberapa kerusakan baik bangunan masyarakat rumah maupun bangunan sosial termasuk juga tempat ibadah di beberapa lokasi terutama di pusat gempa di Kecamatan Sumur.

"Untuk jumlahnya masih dalam proses pendataan oleh BPBD di daerah. Tapi kalau untuk korban jiwa tidak ada, hanya ada yang luka-luka saja karena reruntuhan gedung," jelasnya.

Nana mengungkap, sedikitnya ada lima gempa susulan usai gempa kuat berkekuatan M6,6 di Sumur Jumat sore (14/1/2022). Gempa susulan, imbuhnya, lebih kecil dari gempa utama.  "Bahkan sampai magnitudo 3 skala richter," imbuhnya.

Baca Juga: [BREAKING] Gempa M 6,7 Guncang Banten dan Sekitarnya 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya