Petahana Dinilai Gagap Tangani Bencana Tsunami 2018

Lalu, apa program penantang untuk tangani bencana alam?

Pandeglang, IDN Times - Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang rawan terjadi bencana alam, banjir, kekeringan, longsor, gempa bumi dan tsunami.

Pada debat kandidat pamungkas, Jumat (4/12/2020), kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Pandeglang memaparkan strategi untuk mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya korban jiwa.

Baca Juga: Warga Banten, Waspadai Fenomena La Nina!

1. Paslon nomor 2 akan buat perda khusus penanganan bencana

Petahana Dinilai Gagap Tangani Bencana Tsunami 2018Dok. KPU Pandeglang

Calon bupati nomor urut 2 Thoni Fatoni Mukhson mengatakan--jika terpilih menjadi orang nomor satu di Kabupaten Pandeglang-- dia akan melakukan kajian lingkungan hidup dan daya tampung daerah serta membuat kampung siaga bencana di wilayah-wilayah yang rawan terjadi bencana.

Kemudian, dia pun akan membuat peraturan daerah khusus penanganan bencana. "Selanjutnya bahwa jalur evakuasi itu memang harus ada zona merah dan memang harus ditetapkan perda khusus," katanya.

2. Petahana dinilai gagap tangani bencana tsunami 2018

Petahana Dinilai Gagap Tangani Bencana Tsunami 2018IDN Times/ Helmi Shemi

Thoni menyampaikan, Irna Narulita selaku Bupati Pandeglang dinilai gagap menangani bencana tsunami akhir tahun 2018. Terbukti, imbuhnya, tidak ada kesiapan mitigasi bencana yang jelas dan itu berimbas banyak korban pada peristiwa tersebut. Bahkan hingga saat ini, para korban tsunami masih tinggal di hunian sementara.

"Seharusnya kolaborasi dilakukan dengan siapapun, Anda tidak cukup bijak koordinasi dengan 5 wakil rakyat di Senayan dapil Pandeglang," katanya.

3. Petahana sebut penanganan bencana sudah maksimal

Petahana Dinilai Gagap Tangani Bencana Tsunami 2018Dok. Demokrat Banten

Sementara, calon wakil bupati petahana Tanto W Arban membantah bahwa Pemkab Pandeglang kurang maksimal dalam penanganan bencana alam, terutama bencana tsunami 2018 lalu. Dan telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp74 miliar untuk para korban tsunami yang bersumber dari APBD, bantuan pusat dan relawan.

"Saat tsunami turun langsung 3 minggu di lapangan untuk evakuasi korban sampai selesai. Alhamdulillah diapresiasi Kemensos," tuturnya.

Irna Narulita menambahkan, saat ini pihaknya telah melakukan langkah untuk mengantisipasi bencana tsunami susulan dengan program vegetasi mangrove di sepanjang garis pantai. "Sehingga ada pusat pertumbuhan ekonomi baru," katanya.

Baca Juga: Irna Akan Ubah Tata Ruang Pandeglang, dari Pertanian Menjadi Industri 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya