Ratusan Buruh Duduki Kantor Gubernur Banten 

Mereka kecewa dengan sikap Wahidin Halim

Serang, IDN Times - Setelah berorasi hampir 4,5 jam, akhirnya masa buruh menduduki ruangan Gubernur Banten Wahidin Halim, Rabu (22/12/2021).


Ratusan buruh yang marah tak kunjung ditemui perwakilan dari Pemprov Banten menerobos barisan polisi, masuk ke pendopo dengan mendobrak pintu dan menguasai ruangan kerja Wahidin Halim.

Baca Juga: Buruh Mogok, Gubernur Wahidin: Pengusaha Bisa Eksodus ke Daerah Lain

1. Buruh ingin memastikan Gubernur Wahidin ada di ruangannya

Ratusan Buruh Duduki Kantor Gubernur Banten Gubernur Banten Wahidin Halim dalam Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-21 Provinsi Banten di Gedung DPRD Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (4/10/2021). (Dok. Pemprov Banten)

Namun, aksi menduduki kantor gubernur itu hanya terjadi sekitar sepuluh menit saja. Di dalam, mereka duduk di kursi dinas Wahidin, tak berselang lama mereka kembali keluar setelah memastikan tidak ada satupun pejabat yang ada di Pendopo Gubernur Banten.


"Pada hari ini bersepakat untuk melakukan pendudukan kantor gubernur dan itu terbukti tadi sudah didudukin sampai suasana kantor karena buruh banyak masuk acak-acakan," kata Hardiansyah salah satu massa buruh kepada wartawan.

2. Puncak kemarahan massa buruh terhadap Wahidin

Ratusan Buruh Duduki Kantor Gubernur Banten IDN Times/Khaerul Anwar

Dia mengatakan, aksi menduduki kantor gubernur tersebut merupakan puncak kemarahan buruh terhadap ucapan Wahidin Halim yang meminta pengusaha mencari karyawan baru saat aksi mogok kerja yang dilakukan buruh Banten.

"Wahidin harus mencabut stetmen dia karena kalimat ini menyulut kemarahan buruh. Kalau tidak kami pastikan kondusifitas di Bnaten akan terganggu," katanya.

Baca Juga: Buruh Mogok, Gubernur Wahidin minta Pengusaha Cari Tenaga Kerja Baru 

3. Buruh mengancam tidak akan pulang hingga Wahidin revisi penetapan UMP

Ratusan Buruh Duduki Kantor Gubernur Banten IDN Times/Khaerul Anwar

Para buruh pun mengancam akan tetap bertahan di kantor pendopo Gubernur Banten hingg Wahidin Halim merevisi penetapan UMP dan UMK. Mereka pun meminta perwakilan Gubernur Banten datang langsung menemui massa buruh.


"Kami tidak akan pulang sampai gubernur lakukan revisi," katanya.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya