Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kronologi Penumpang Taksi Online Diintimidasi Ojek Pangkalan di Tigaraksa

Kronologi Penumpang Taksi Online Diintimidasi Ojek Pangkalan di Tigaraksa
ilustrasi mobil GoCar Luxe (gojek.com)
Intinya sih...
  • Peristiwa penumpang taksi online diturunkan paksa oleh ojek pangkalan di Stasiun Tigaraksa viral di media sosial.
  • Kronologi berdasarkan Polresta Tangerang menyebutkan bahwa penumpang dipaksa turun dari mobil dan diminta naik ojek pangkalan.
  • Polisi memberikan pengarahan kepada ojek pangkalan dan ojek online di Stasiun Tigaraksa untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan tenang.

Tangerang, IDN Times - Peristiwa penumpang taksi online diturunkan paksa oleh ojek pangkalan (opang) di Stasiun Tigaraksa, Desa Cikasungka, Kabupaten Tangerang menghebohkan jagad maya. Peristiwa itu menjadi atensi publik dan viral di berbagai platform media sosial lantaran salah satu penumpang perempuan tampak sedang menggendong bayi.

Penumpang itu pun terpaksa harus turun dari taksi online di tengah hujan deras, sambil menggendong bayinya. Berikut kronologi opang paksa turun ibu dan bayi saat sedang hujan dari taxi online di Stasiun Tigaraksayang dihimpun IDN Times.

1. Peristiwa opang intimidasi ibu dan bayi viral di media sosial

Peristiwa opang paksa turun ibu dan bayi saat sedang hujan terekam dalam video berdurasi 19 detik yang viral di media sosial. Dalam rekaman yang diunggah akun Instagram @maja.update, tampak sejumlah orang mengerubungi mobil dan memaksa penumpang perempuan yang membawa bayi keluar dari kendaraan saat hujan deras.

"Ini ojek di Stasiun Tigaraksa ngotot kali. Ini bawa bayi," terdengar suara perekam dalam video.

Sementara di akun media sosial Thread, akun @charezeruya yang diduga penumpang perempuan taksi online yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut juga mengunggah kesaksiannya dalam kejadian itu.

Ia mengaku, bahwa di Stasiun Tigaraksa para ojek pangkalan tak membolehkan menaik turunkan taksi online dan ojek online di area stasiun. Namun kondisi hujan mengharuskan dia dan suami yang sedang membawa bayi untuk memesan taksi online.

Selang beberapa menit saat sudah di dalam taksi online, dirinya dihampiri sekitar 15 ojek yang mengintimidasi dengan mengancam memecahkan kaca mobil menggunakan batu.

"OPANG JAHAT Aku, suami, dan bayiku main kerumah kakak ipar di tigaraksa. Daerah itu ojek pangkalan ga ngebolehin ada ojol (ojek online). Turun stasiun tigaraksa eh ujan besarr banget. Gamungkin dong naik opang, aku order grabcar lah. Pas udah naik mobil pada dateng ada kali 15 orang ojek pangkalan, bawa batu mau pecahin kaca & ban mobil. Pintu di buka paksa aku ditarik keluar. Bayiku? Basah kuyup karena opang2 yang jahat itu. Itu hujan besar, bawa bayi. Masa di suruh ujan2an naik motor / jalan kaki," tulis akun tersebut.

2. Kronologi ibu dan bayi dipaksa turun opang di Stasiun Tigaraksa versi Polresta Tangerang

stasiun tigaraksa
suasana krl. (Antara Foto/Tri Meilani Ameliya)

Sementara berdasar kronologi ibu dan bayi dipaksa turun opang saat sedang hujan di Stasiun Tigaraksa versi Polresta Tangerang, penumpang taksi online yang diturunkan paksa oleh sekelompok ojek pangkalan terjadi pada Jumat (25/7/2025) sekitar pukul 14.00.

"Dari keterangan beberapa saksi, awalnya ada suami istri yang turun di Stasiun Tigaraksa. Keduanya kemudian memesan moda transportasi taksi online dengan titik penjemputan di depan Stasiun Tigaraksa," kata Kapolres Tangerang, Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah.

Kemudian oleh beberapa ojek pangkalan, sopir taksi online yang sudah membawa penumpang suami istri dengan seorang bayi itu ditegur. Beberapa ojek itu kemudian menegur pengemudi taksi online agar tidak mengambil penumpang di depan stasiun tersebut.

"Penumpang perempuan yang mendengar ojek pangkalan menegur sopir taksi online akhirnya ikut berbicara. Sehingga terjadi adu mulut antara opang dengan penumpang taksi online," kata Indra.

Indra menambahkan situasi kemudian menjadi lebih ramai. Penumpang taksi online itu akhirnya dipaksa untuk turun dari mobil dan diminta naik ojek pangkalan. "Namun setelah turun, penumpang itu memilih berjalan kaki. Sedangkan taksi online melaju meninggalkan Stasiun Tigaraksa, untuk identitas penumpang taksi online sedang kami dalami," kata Indra.

3. Polisi memberi pengarahan kepada ojek pangkalan dan ojek online di Stasiun Tigaraksa

ojek pangkalan
Ilustrasi driver ojol. IDN Times/Sunariyah

Saat meninjau lokasi kejadian pada Minggu (27/7/2025), Indra yang didampingi Kasat Reskrim Kompol Arief Nazaruddin Yusuf dan Kapolsek Cisoka Iptu Anggio Pratama, langsung menemui beberapa pengemudi ojek pangkalan.

Ia terlebih dahulu mendengar keterangan dan keluhan yang disampaikan ojek pangkalan. Selanjutnya, Indra memberikan edukasi dan imbauan agar segala sesuatu tidak didasarkan pada emosi.

"Kata kuncinya, sama-sama cari makan. Opang dan ojol sama-sama cari makan. Harus dengan tenang, jangan emosi. Yang korban malah penumpang," ucap Indra.

Indra juga turut mendengar keterangan dari pengemudi ojek online, setelahnya, hal yang sama, yakni memberikan edukasi dan imbauan dilakukan kepada pengemudi ojol. "Kami akan memfasilitasi keduanya untuk duduk bersama, agar ada solusi," ucap Indra.

Indra menegaskan, segala tindakan yang meresahkan akan ditindaklanjuti. Oleh karena itu, dia mengingatkan agar tukang ojek pangkalan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri.

Share
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Ita Lismawati F Malau
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us