Ajari Anak Yatim, Novi Ajak Millennial Gak Takut Bikin Perubahan

Novi termotivasi dari banyak anak yatim yang tidak sekolah

Tangerang, IDN Times - Halaman sebuah rumah di Jalan Akses Tanah Gocap, Karawaci Ilir, Saung Bale Kembang, Tangerang ramai dengan anak-anak. Di halaman rumahnya itulah, Novi Asih mengajar anak-anak yatim. 

Hati millennial 26 tahun itu tergerak untuk memberi sesuatu bagi anak-anak yatim sejak tahun lalu. "Kegiatan ini sudah berlangsung sejak November 2020, dimana memang dalam situasi pandemik COVID-19," ujar Novi Asih saat ditemui IDN Times, Kamis (22/4/2021). 

Sejak itu, dia meyulap halaman rumahnya menjadi tempat belajar gratis bagi anak-anak yatim. Simak nih kisah Novi.

Baca Juga: Mau Bayar Zakat Fitrah? Ini 9 Lokasi Booth Baznas Kota Tangerang

1. Novi membuka kegiatan belajar umum dan mengaji

Ajari Anak Yatim, Novi Ajak Millennial Gak Takut Bikin PerubahanIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Novi mengungkapkan, dia membuka kelas belajar umum dan mengaji secara gratis di rumahnya sendiri. Saat bulan Ramadan, kelas belajar dan mengaji ini diadakan sambil berbuka puasa bersama. 

"Aktivitas anak-anak saat ini selama pandemik dan sekolah daring lebih banyak bermain, tidak banyak anak yg mau belajar ketika di rumah. Karena itu selama belajar daring kita membuat kegiatan les dan mengaji untuk anak yatim," ujar Novi. 

2. Novi berusaha membuat proses pembelajaran yang menyenangkan

Ajari Anak Yatim, Novi Ajak Millennial Gak Takut Bikin PerubahanIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Novi mengungkapkan, pembelajaran di halaman rumahnya kerap diiringi dengan kegiatan bermain dan rekreasi. Bahkan, ia pernah mengajak anak-anak untuk berkemah di halaman rumahnya. Gak sampai di situ, Novi bahkan mengajak rekreasi ke area Taman Mini Indonesia Indah (TMII) scara gratis. 

"Dengan adanya kegiatan ini anak-anak tidak hanya mendapatkan pelajaran-pelajaran umum yang menyenangkan saja tapi juga mendapatkan pembelajaran ilmu keagamaan terutama perihal akidah akhlak," jelas Novi. 

Baca Juga: Bioskop di Tangerang Segera Beroperasi? Ini Kata Pemkot

3. Novi ajak perempuan lain di lingkungannya ikut bergabung

Ajari Anak Yatim, Novi Ajak Millennial Gak Takut Bikin PerubahanIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Novi tak ingin sendirian melakukan kegiatan mulia ini. Dia pun mengajak perempuan-perempuan di sekitar rumahnya untuk ikut mengajar anak-anak yatim.

Hal tersebut agar perubahan yang dirasakan di lingkungannya lebih besar dampaknya.  "Perempuan millennial di era sekarang ini tidak sedikit yang masih takut membuat perubahan karena takut salah," kata dia.

Padahal, menurutnya, perempuan millennials harus berani mengambil tindakan untuk membuat suatu perubahan. Jika sendiri terasa berat untuk dilakukan, tidak ada salahnya mencoba mengajak orang lain untuk membuat suatu perubahan bersama.

4. Ingin terus lakukan kegiatan sosial di tengah masyarakat

Ajari Anak Yatim, Novi Ajak Millennial Gak Takut Bikin PerubahanIDN Times/Dok. Novi Asih

Novi mengaku sempat merasakan kurangnya dukungan dari masyarakat sekitar ketika memulai kelas gratis bagi anak yatim tersebut. Bahkan, banyak orangtua yang tidak ingin anaknya ikut belajar lantaran menganggap pendidikan tidak penting. 

"Tidak sedikit kita jumpai anak-anak di usia yang seharusnya masih duduk di bangku sekolah, rela ikut serta mencari nafkah hanya untuk makan sehari-hari dan merelakan pendidikannnya berhenti untuk bertahan hidup," kata dia. 

Oleh karena itu, Novi mengaku ingin selalu bisa membantu adik-adik yatim untuk tetap bisa mengenyam pendidikan yang seharusnya mereka terima. "Dan memotivasi mereka untuk tidak kalah dengan keadaan," ungkapnya. 

5. Berharap makin banyak perempuan yang berani melakukan perubahan di lingkungan masing-masing

Ajari Anak Yatim, Novi Ajak Millennial Gak Takut Bikin PerubahanIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Ia mengatakan, perempuan milennials saat ini harus dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada sekitar mengenai pentingnya pendidikan. Untuk itu, melalui kegiatan sederhana yang hanya membutuhkan niat untuk bisa berpikir kreatif, perempuan akan bisa melakukan perubahan besar untuk negeri. 

"Hasilnya tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tapi juga bermanfaat untuk orang lain," katanya. 

Baca Juga: Dalam Tangis, Tokoh Adat Baduy Sesalkan Perusakan Gunung Liman

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya