Cara Pemilik Kos-kosan Bertahan di Tengah Pandemik COVID-19

Gelombang PHK di tengah pandemik berdampak pada kos-kosan

Tangerang, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat pengusaha memutar otak agar tetap bisa bertahan. Salah satu bisnis terdampak di pandemik ini adalah kos-kosan. 

Salah satu pemilik kos-kosan, Enur (50), mengungkapkan bagaimana dia harus kehilangan penghuni kos-kosannya, padahal dulu selalu penuh.

"Awal pandemik banyak yang kena PHK (pemutusan hubungan kerja), jadi (kamar kos) pada kosong," kata Enur saat dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (20/2/2021).

Baca Juga: 18 Titik di Tangsel Terendam Banjir, Ini Rinciannya

1. Sekitar 70 persen kos-kosan miliknya kosong saat awal pandemik

Cara Pemilik Kos-kosan Bertahan di Tengah Pandemik COVID-19IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Enur mengungkapkan, kos-kosan miliknya dulu banyak diisi oleh karyawan pabrik. Di tengah gelombang PHK, kosa-kosan tersebut terdampak.

"Saya punya 10 pintu, yang kosong bisa sampe 7 pintu, tapi sekarang Alhamdulillah yang kosong cuma 4 pintu karena udah mulai pada masuk lagi," ujar Enur. 

2. Berikan sejumlah keringanan untuk penghuni

Cara Pemilik Kos-kosan Bertahan di Tengah Pandemik COVID-19IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Enur mengungkapkan, banyak penghuni yang meminta keringanan pembayaran lantaran pihak perusahaan tempatnya bekerja terlambat membayar gaji mereka. "Boleh bayar lewat dari tanggalnya, boleh dicicil juga," kata Enur. 

Tak hanya itu, dia juga membolehkan penghuni kos-kosannya lebih dari 3 orang dalam satu kamar. Sebelum pandemik, ia membatasi penghuni dalam satu kamar maksimal 3 orang dengan harga Rp500.000. 

"Bayar kontrakannya gak nambah, cuma bayar air nambah karena kan pakai air lebih banyak kan kalau banyak penghuni," kata Enur. 

3. Kos-kosannya bisa disewakan untuk industri rumahan

Cara Pemilik Kos-kosan Bertahan di Tengah Pandemik COVID-19IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Tak hanya penangguhan pembayaran, dirinya juga memberikan keleluasaan kepada siapa saja yang ingin memiliki industri atau usaha rumahan di kos-kosannya. 

"Jadi bisa disewa, kalo dulu kan khusus orang yang mau tinggal, sekarang boleh buat yang usaha kecil-kecilan," jelasnya. 

Ia pun berharap, pandemi COVID-19 bisa segera usai sehingga usaha kos-kosannya yang merupakan satu-satunya mata pencahariannya dapat kembali stabil. 

"Mudah-mudahan korona-korona ini cepat hilang, jadi pabrik mulai normal lagi, sekolah masuk lagi, kuliah masuk lagi jadi bisa penuh lagi kaya dulu," kata dia. 

Baca Juga: Cerita Pemilik Kosan di Serang: Tetap Sepi Meski Ada Diskon 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya