Pulang dari Turki, Warga Tangerang Demam dan Positif COVID-19

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Satu keluarga di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang terpapar COVID-19 setelah salah satu anggota keluarga pulang dari luar negeri.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, kasus satu keluarga terinfeksi COVID-19 tersebut berawal dari sang istri yang demam tinggi usai melakukan perjalanan ke Turki bersama komunitas gerejanya.
"Yang bersangkutan pun melakukan pelaporan ke pihak ketua RT dan puskesmas setempat," ujar Hendra, Selasa (7/12/2021).
Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah di Kota Tangerang Belum Turun Sejak September
1. Sang istri dinyatakan positif COVID-19 saat dilakukan tes PCR
Hendra mengungkapkan, pihaknya pun langsung melakukan PCR test kepada yang bersangkutan.
"Saat di cek petugas, nyatanya dia positif COVID-19," tuturnya.
Baca Juga: PPKM Level III Batal, Gubernur Banten: Nataru Tak Ada Penyekatan
2. Anak dan suaminya juga terinfeksi COVID-19
Lantaran hasil positif tersebut, pihak puskesmas pun lantas melakukan skrining ke seluruh anggota keluarganya, yakni anak dan suaminya. "Hingga kita dapati mereka juga positif," katanya.
Sebagai tindak lanjut, ketiganya langsung dibawa ke Hotel Isolasi Yasmin, Curug, untuk perawatan lebih lanjut.
"Mereka sudah dibawa ke hotel isolasi, lalu kita juga langsung cek melalui swab antigen pada warga setempat, dan hasilnya negatif," ujarnya.
3. Yang bersangkutan sudah karantina saat tiba di Indonesia
Dijelaskan Hendra, dari hasil pemeriksaan, yang bersangkutan telah menjalani karantina sesuai dengan aturan yang ada sebelum ia kembali ke rumah.
"Habis dari Turki engga langsung pulang, dia karantina dulu. Namun, memang habis karantina dan kembali ke rumah, dia baru merasakan gejala COVID-19," ungkapnya.
Adanya kasus seperti itu, pihak Satgas COVID-19 akan meningkatkan intensitas pemeriksaan melalui cek rapid antigen, terutama bagi warga yang baru saja melalukan perjalanan baik dari luar daerah, hingga luar negeri.
"Jadi, walaupun sudah karantina, kita akan cek lagi melalui rapid antigen, agar memastikan bila yang bersangkutan tidak membawa virus. Dan untuk hal ini, tentu kita akan berkoordinasi dengan ketua RT/RW soal kegiatan atau data warganya," ungkapnya.