Mengenal Sekolah Inklusi di Kota Tangerang

Kota Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kota Tangerang memiliki 79 sekolah inklusi, yang terdiri dari 13 Taman Kanak-Kanak (TK), 53 Sekolah Dasar (SD), dan 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Koordinator Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi SDN Karawaci 5, Sri Palupi Handayani menjelaskan, yang membedakan murid reguler dan inklusi adalah kemampuan tiap-tiap individu murid. Lalu, ada assessment untuk menyesuaikan treatment pada murid tersebut.
“Jadi, untuk sekolah inklusi ini memang ada perbedaan dengan yang reguler. Murid reguler, adalah murid dengan kecerdasan rata-rata. Sedangkan, murid inklusi adalah murid dengan kecerdasan di bawah rata-rata atau kecerdasan di atas rata-rata,” kata Sri, Selasa (14/3/2023).
1. Pihak sekolah tidak membedakan siswa dengan murid reguler

Sri mengatakan, SDN Karawaci 5 dari segi fasilitas memiliki beberapa alat dan permainan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar bagi para murid inklusi.
Untuk jam belajar, kata Sri, pihaknya tidak ingin mendiskriminasikan para murid inklusi. Sehingga, murid inklusi akan tetap belajar di kelas bersama dengan yang reguler.
"Tetapi mereka akan mendapatkan kelas tambahan di kelas khusus inklusi dan disampingi dengan Guru Pendamping Khusus (GPK), dan saat ini SDN Karawaci 5 memiliki 10 murid inklusi,” lanjutnya.
2. Dirasa bermanfaat oleh wali murid yang anaknya memiliki kekurangan

Salah satu orang tua murid inklusi, Agustina Abubakar mengaku terbantu dengan adanya program sekolah inklusi ini. Terlebih, dengan masuknya ke kelas inklusi ini dan ada perubahan positif pada anaknya.
“Saya mendapatkan referensi dari sekolah sebelumnya untuk anak saya agar pindah ke Sekolah Inklusi. Akhirnya, saya daftar di SDN Karawaci 5. Alhamdulillah, ada perkembangan. Anak saya memang ada keterlambatan bicara, dan susah fokus. Sekarang sudah bisa fokus dan juga bisa bergaul dengan teman-teman di rumahnya juga,” ucapnya.
3. Murid di sekolah inklusi lebih sedikit

Hal tersebut juga dirasakan oleh orang tua murid lainnya yaitu, Eni Falia yang anaknya juga mengalami kondisi kesulitan fokus dan keterlambatan bicara. Menurutnya, para guru di SDN Karawaci 5 sudah sangat baik dalam menangani anak-anak di kelas inklusi.
“Guru-guru dan perlengkapan belajar mengajarnya cukup baik. Di kelas pun sedikit muridnya sehingga anak mudah dilihat perkembangannya. Alhamdulillah anak saya juga sudah mulai bisa fokus, bisa mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah sendiri sekarang,” kata Eni.