Menko PMK: Presiden Perintahkan Rehabilitasi Setelah Bencana Sumatra

- Presiden memerintahkan pengerahan seluruh personel tanggap darurat, termasuk Basarnas.
- Presiden juga perintahkan percepatan rekonstruksi infrastruktur yang terputus pasca-bencana.
- Sedikitnya, 867 orang meninggal dunia akibat bencana Sumatra dan Aceh, dengan ribuan lainnya masih hilang atau menjadi pengungsi.
Tangerang, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan jajaran kabinet Indonesia Maju untuk mempersiapkan proses rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana di Sumatra dan Aceh.
"Karena rehab rekon ini juga harus dilakukan secara cepat," kata Pratikno saat menghadiri peluncuran Indonesia International Search and Rescue (IISAR) 2026 di Dome A, Spike Air Dome PIK 2, Kabupaten Tangerang, Jumat malam (5/12/2025).
1. Presiden juga memerintahkan pengerahan seluruh personel tanggap darurat

Menurutnya, memasuki pekan kedua pasca bencana banjir bandang dan longsor tersebut, Presiden Prabowo juga meminta seluruh kekuatan tanggap darurat dikerahkan oleh seluruh instansi nasional, mulai dari Basarnas, TNI, Polri, Pemda, dimana dikomandoi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Termasuk kan Basarnas ini menjadi peran yang sangat krusial SAR-nya," jelas Pratikno.
2. Presiden juga perintahkan percepatan rekonstruksi infrastruktur yang terputus

Menurutnya, yang menjadi korban banjir bandang dan longsor di tanah Sumatra bukan hanya mereka yang harta benda atau rumahnya rusak, melainkan mereka juga yang terdampak karena akses yang terputus ataupun dampak pasca-bencana tersenut berlangsung.
"Untuk itu, tadi Bapak Presiden tegaskan lagi pada saat pelepasan atlet-atlet tadi, untuk semakin mempercepat, jadi mempercepat persiapan tahap rekon di saat kita juga saat ini tanggap darurat,"katanya.
3. Sedikitnya, 867 orang meninggal dunia akibat bencana Sumatra dan Aceh

Sebelumnya, BNPB kembali memperbarui data korban jiwa dan jumlah pengungsi akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatra. Hingga Jumat (5/12/2025), total korban meninggal dunia telah mencapai 867 orang, sementara 521 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
“Total di tiga provinsi ini 867 korban meninggal dunia dan masih ada 521 lainnya hilang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers daring di Youtube BNPB.
Ia mengatakan, upaya pencarian dan pertolongan terus berlangsung. Pada hari yang sama, tim gabungan berhasil menemukan 31 jenazah di beberapa titik terdampak.
“Untuk Sumatra Utara bertambah satu jenazah yang ditemukan di Tapanuli Tengah. Sementara untuk Sumatra Barat, tim SAR gabungan kembali menemukan 10 jasad di Agam,” ujar Abdul Muhari.
Selain korban jiwa, BNPB juga melaporkan perkembangan jumlah pengungsi berdasarkan pendataan bersama posko utama di masing-masing provinsi, sebagai berikut:
• Sumatra Utara: 51.433 pengungsi
• Aceh: 775.306 pengungsi
• Sumatra Barat: 22.354 pengungsi
“Sehingga total pengungsi yang terdampak adalah 849.093 jiwa,” jelasnya.



















