Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Menteri Meutya Temukan Banyak Pelajar dengan Gangguan Mata di Tangerang

Img639399.jpg
Menteri Komdigi Meutya Hafid memantau pelaksanaan CKG sekolah di Gading Serpong (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
Intinya sih...
  • Era digitalisasi membuat anak terpapar screentime sejak usia dini, berdampak pada kesehatan mata.
  • Program CKGS ditargetkan mencakup 53 juta pelajar di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
  • Jika ditemukan kasus butuh penanganan lanjutan, akan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid memantau melaksanakan cek kesehatan gratis sekolah (CKGS) di Sekolah BPK Penabur, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Senin (4/8/2025). Program tersebut merupakan program unggulan dari Presiden Prabowo setelah Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam pantauan tersebut, Meutya menemukan banyak pelajar yang mengalami gangguan kesehatan di organ mata, misalnya minus. Hal tersebut, kata Meutya bisa menjadi masukan kepada pemerintah untuk bisa mengurangi penyebab dari banyaknya ditemukan gangguan kesehatan organ mata pada para pelajar di sekolah tersebut.

"Apakah anak-anak sekarang dengan banyaknya terpapar dengan gadget, itu kemudian salah satu gangguan yang ditemukan, gangguan kesehatan yang ditemukan adalah mata," ungkapnya.

1. Era digitalisasi disebut bikin anak terpapar screentime

Img74892.jpg
Menteri Komdigi Meutya Hafid memantau pelaksanaan CKG sekolah di Gading Serpong (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Meutya pun menuturkan, di era digitalisasi saat ini, mayoritas pelajar sudah terpapar screen time sejak usia dini. Sehingga, gadget telah menjadi kebiasaan hidup anak-anak hingga remaja. "Yang paling juga diukur adalah kesehatan matanya," kata dia.

Meutya menegaskan, dalam program CKG sekolah tersebut, sebanyak 53 juta pelajar di seluruh Indonesia bisa menjalani proses skrining tersebut. "Ditargetkan insya Allah nanti bisa mencapai 53 juta pelajar dari Sabang sampai Merauke," kata Meutya.

2. Program CKG akan menyasar semua siswa

Img7383929.jpg
Menteri Komdigi Meutya Hafid memantau pelaksanaan CKG sekolah di Gading Serpong (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Meutya mengungkapkan, program CKGS tersebut akan menyasar seluruh pelajar di berbagai jenjang, mulai dari Sabang sampai Merauke. Ia memastikan, tidak akan ada pelajar yang tertinggal dalam program tersebut, termasuk yang sekolahnya berada di pelosok Indonesia.

"Kementerian Komunikasi dan Digital hari ini hadir, tentu program pemerintah perlu disampaikan dengan baik, dikomunikasikan dengan baik dalam rangka transparansi, dalam rangka pertanggung jawaban publik," kata Meutya.

3. Jika ditemukan kasus butuh penanganan lanjutan, siswa akan dirujuk

Screenshot_20250804_113356_WhatsApp.jpg
Menteri Komdigi Meutya Hafid memantau pelaksanaan CKG sekolah di Gading Serpong (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Sementara itu, Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan, Lucia Rizka Andalusia mengungkapkan, skrining kesehatan yang dilakukan di sekolah maupun tempat-tempat lain akan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat jika ditemukan adanya kasus yang memerlukan penanganan lanjutan.

"Terutama ke puskesmas. Misalnya kalau dia ditemukan gula darahnya tinggi, prediabet, nanti ada treatment yang akan dilakukan di puskesmas. Kami sudah siapkan semua untuk treatment-treatment lanjutannya," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us