Meski Turun, Angka Pengangguran di Banten di Atas Rata-Rata Nasional

- Penurunan angka pengangguran di Banten menjadi capaian positif
- Investasi bergeser karena biaya operasional tinggi, menyebabkan penurunan lapangan pekerjaan
- Pemprov Banten siapkan strategi hadapi pergeseran investasi untuk menjaga tenaga kerja lokal
Serang, IDN Times – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Septo Kalnadi, mengungkapkan meski angka pengangguran di Banten mengalami penurunan, posisi Banten masih berada di atas rata-rata nasional.
“Alhamdulillah tahun ini kita di peringkat empat. Tahun lalu jumlah pengangguran mencapai 425 ribu orang, sekarang turun jadi 416 ribu,” kata Septo saat ditemui di Serang, Kamis (6/11/2025).
1. Penurunan jadi capaian positif, tapi pabrik banyak hengkang

Menurutnya, penurunan tersebut menjadi capaian positif, tapi tantangan ke depan masih besar. Salah satu penyebab yang menahan laju penyerapan tenaga kerja adalah pergeseran investasi di sektor padat karya dari Banten ke wilayah lain.
“Persentase pengangguran kita memang menurun, tapi tetap di atas rata-rata nasional yang sekarang di angka 4,76 persen,” katanya.
2. Investasi bergeser karena biaya operasional tinggi
.jpg)
Septo menjelaskan, kenaikan harga tanah dan biaya operasional di kawasan industri Banten membuat investor mulai melirik daerah lain yang lebih murah untuk mengembangkan pabrik.
"Era padat karya di Banten sudah mulai berkurang. Sekarang investor banyak mencari daerah baru yang biaya pembangunan pabriknya lebih rendah,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya berdampak pada penurunan jumlah pabrik baru, tetapi juga mengurangi lapangan pekerjaan yang biasanya diserap oleh sektor manufaktur.
“Harga tanah untuk membangun pabrik saja sudah diambil alih oleh swasta. Sewa menyewa itu akhirnya memengaruhi keberadaan industri padat karya di kita,” katanya.
3. Pemprov Banten siapkan strategi hadapi pergeseran

Meski demikian, Disnakertrans Banten berkomitmen untuk menyiapkan langkah antisipatif agar dampak pergeseran investasi tidak terlalu besar terhadap tenaga kerja lokal.
Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain peningkatan pelatihan vokasi, mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif dan digital, serta memperluas kemitraan dengan dunia industri.
“Yang penting kita terus adaptif. Dunia kerja berubah, jadi strategi penyiapan tenaga kerja juga harus berubah,” tutup Septo.
















