DPRD Kota Tangerang Nilai PPKM Darurat Enggak Berjalan Maksimal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo menilai, pelaksanaan PPKM darurat di Kota Tangerang tidak berjalan maksimal. Gatot menyebut, permasalahan dari penyebaran COVID-19 adalah kerumunan.
Masalahnya, kerumunan ini masih saja terjadi walau di masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini. "DPRD juga telah menyampaikan kepada Wali Kota Tangerang (Arief R Wismansyah) baik di rapat paripurna maupun sebelum rapat paripurna," kata Gatot, Jumat (16/7/2021).
Baca Juga: 800 Lebih Warga Kabupaten Tangerang Jalani Isoman di Rumah
1. Arief ngaku, PPKM memang belum maksimal
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. Arief mengaku, penerapan PPKM darurat sejak 3 Juli 2021 hingga saat ini tidak berjalan secara maksimal.
Terlebih, lanjutnya, masih banyak masyarakat Kota Tangerang yang belum sadar dan paham atas kebijakan tersebut. Kemudian, walau telah berlangsung selama 13 hari, belum terjadi penurunan yang signifikan dari warga masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Saya juga mendengar, ada masyarakat yang melakukan kerumunan sambil miras (minuman keras) di Cibodas. Itu langsung kita tindak lanjuti," imbuhnya.
2. Hari ini 1.855 kasus positif COVID-19 baru di Kota Tangerang
Sementara, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, penambahan kasus baru masih saja terjadi dan mencapai hingga 1.855 orang. Sehingga total kasus COVID-19 menjadi 17.037 orang.
Dari data tersebut tercatat, jumlah pasien yang dirawat bertambah 1.019 orang menjadi 3.878 orang. Pasien yang sembuh bertambah 835 orang menjadi 12.894, sementara angka kematian bertambah satu orang menjadi 265 orang.
3. PPKM Darurat bikin pengusaha Kota Tangerang pusing
Sebelumnya, Sekretaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Tangerang, Faridal Arkam mengatakan, wacana perpanjangan PPKM Darurat bikin para pengusaha pusing.
Faridal mengatakan, pengusaha harus menambah pengeluaran biaya operasional sedangkan pemasukan sangat berkurang. Kebijakan dimana usaha sektor nonesensial harus tutup selama PPKM Darurat, membuat cash flow semakin sulit.
"Bagi pengusaha, ini sudah sangat darurat, cash flow semakin sekarat, sedangkan peluang mendapatkan omzet dan profit tidak pasti," ujar Faridal saat dimintai keterangan, Kamis (15/7/2021).
Baca Juga: PPKM Darurat Bikin Pengusaha Kota Tangerang Pusing