Jelang Pilkada, Viral Pesan Berantai Pengumpulan Data ASN Tangsel

Tangerang Selatan, IDN Times - Sebuah pesan viral berada di publik Tangerang Selatan (Tangsel) yang isinya permintaan data diri termasuk alamat rumah para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN. Permintaan data diri tersebut banyak dikaitkan pada kepentingan politik calon petahana pada Pilkada Tangsel.
Isi dari pesan berantai tersebut diantaranya sebagai berikut:
Yth, seluruh Lurah/Sekel hasil rapat td camat, ibu wali, pak wakil dan opd terkait bahwa lurah/sekel segera melaporkan: a. data pegawai mulai dari lurah sekel kasi dan staf lengkap dengan ktp dan no.HP (ket. Ya.abu2.tdk).
2. Data RT & RW lengkap dgn ktp dan no.HP (ket. Ya.abu2.tdk).
3. Data Tokoh (ada Tomas, Toga, Topeng), dll lengkap dgn ktp & no.hp (ket. Ya.abu2.tdk).
4. Bantu mencari kort tps hari Jum’at, 19 Juni 2020 di Kumpulkan lewat fdf. DUM terimakasih atas kerja samanya.

1. Wakil Wali Kota sebut ada pihak yang ingin memperkeruh suasana

Menanggapi hal itu, Wakil Wali kota Tangsel Benyamin Davnie membantah dugaan permintaan data diri itu. Menurut dia, Pemerintah Kota Tangsel tidak pernah mengadakan rapat untuk mengumpulkan data diri ASN dan non ASN.
“Enggak bener itu, saya dan Bu Wali Kota nggak pernah rapat seperti itu. Kayanya ada yang ingin membuat keruh suasana di ASN Tangsel nih ya,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Jumat (19/6).
2. BKPP Tangsel memang sedang mendata ASN dan Non-ASN

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Tangsel, Afendi mengatakan, pihaknya memang sedang mendata pegawai di Tangsel untuk mengetahui jumlah real, baik ASN maupun non-ASN. Namun begitu, Afendi tidak mengetahui siapa oknum dibalik pembuat pesan berantai itu.
“Saya memang lagi mendata pegawai karena dengan tatanan baru, nantinya berapa staf yang masuk kantor dan siapa yang di rumah. Karena tidak semua pegawai masuk kantor, jadi saya harus tau berapa jumlah pegawai yang real baik ASN maupun non ASN,” kata Afendi.
3. Pendataan ASN itu untuk pencegahan COVID-19

Afendi menegaskan, pendataan itu sendiri tak ada hubungannya dengan Pilkada Tangsel 2020. Pendataan itu disebutnya sebagai upaya pencegahan COVID-19.
“Ya tidak ada, ini saya sedang mengatur agar pegawai saya terhindar dari COVID-19. Semoga sehat semua termasuk teman-teman dan masyarakat Tangsel,” katanya.