Kesenjangan Antara Si Kaya dan Si Miskin di Tangsel Nyata!

Benyamin akui pihaknya akan terus lakukan intervensi

Tangerang Selatan, IDN Times - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengakui, kesenjangan ekonomi di kota Tangerang Selatan (Tangsel), sangat nampak terlihat.

Perbedaan kelas sosial dan ekonomi ini ditandai dengan ketimpangan tingkat kesejahteraan antar masyarakat di Tangsel. "Gini rasio kita sekarang saya lupa angkanya, kalau tidak salah 0,3 persen lebih sekarang datanya, memang ada kesenjangan itu. Dan ini terus diintervensi," kata Benyamin Davnie, Kamis (18/8/2022).

Baca Juga: Rayakan 17-an, Warga Tangsel Bentangkan Bendera 3,5 Km di Situ Perigi

1. UMKM ditingkatkan

Kesenjangan Antara Si Kaya dan Si Miskin di Tangsel Nyata!Ilustrasi UMKM (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Benyamin merinci, intervensi yang dilakukan Pemkot Tangsel untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi di masyarakat itu, diantaranya dengan peningkatan kapasitas usaha, terutama pada skala usaha mirko dan kecil.

"Dengan program-program UMKM kita, dengan belasan ribu pelaku UMKM kita dorong mereka menjadi penggerak perdagangan. Melalui program UMKM sektor perdagangan," tegasnya.

2. Sebanyak 44,57 Ribu Orang di Kota Tangsel Berstatus Miskin

Kesenjangan Antara Si Kaya dan Si Miskin di Tangsel Nyata!Dok. IDN Times/Fahrudin

Pada awal tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangsel mencatatkan jumlah penduduk miskin di Tangerang Selatan (Tangsel) naik. Data ini berdasarkan data per September 2021.

Berdasarkan data tersebut, terdapat 44,57 ribu orang miskin di Tangsel. Angka tersebut menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya, yang hanya 40,99 ribu orang. 

3. Salah satu penyebab kemiskinan ini adalah pandemik COVID-19

Kesenjangan Antara Si Kaya dan Si Miskin di Tangsel Nyata!Dok. IDN Times/Fahrudin

Berdasarkan data yang dihimpun, kata Statistisi Ahli Muda BPS Kota Tangsel Vivi Frizalda, memang terlihat peningkatan jumlah. "Itu presentase penduduknya nambah, jumlah penduduk miskinnya juga nambah," ungkap Vivi.

Vivi beranggapan, indikator kenaikan penduduk miskin tersebut disebabkan salah satunya oleh situasi pandemik COVID-19.

Baca Juga: BPS: 852 Ribu Orang di Banten Berstatus Miskin

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya