Sebelum Dibuang, Masker Bekas Sebaiknya Dirusak Dulu!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Masyarakat Kota Tangerang diimbau untuk merusak masker bekas sebelum membuangnya. Hal itu guna untuk mencegah orang lain memakainya kembali.
Hal itu disampaikan Perwakilan medis Tim Velox Badan Intelijen Negara (BIN) Jares Clinton. "(Setelah dirusak), Lalu semprot pakai disinfektan agar jika ada virus, mati," kata Jares Clinton, seperti ditulis Antaranews, Senin (22/3/2021).
Baca Juga: 3 Pusat Perbelanjaan di Tangerang Laksanakan Vaksinasi COVID-19
1. Masyarakat dinilai banyak yang acuh soal pemakaian masker
Selama ini masyarakat dinilai banyak yang acuh dalam menggunakan masker dan kerap melepasnya karena alasan merasa jenuh. Padahal masker adalah pertahanan bagi seseorang untuk mengantisipasi masuknya virus melalui hidung.
Ada tiga jenis masker yang disarankan yakni Masker N95 dengan efektivitas 95-100 persen, masker medis dengan efektivitas 80-95 persen dan masker kain dua hingga tiga lapis dengan efektivitas 50-70 persen.
"Jadi penggunaan masker itu sudah menjadi gaya hidup saat ini. Jangan anggap sepele atau lupa memakai ketika keluar rumah. Sebab kita harus selalu menerapkan protokol kesehatan karena virus bisa masuk kapan saja melalui saluran pernapasan kita," ujarnya.
2. Protokol kesehatan harus tetap dilakukan
Ketua Tim Velox BIN Nadeo Argawinata mengatakan, mengenai kegiatan sosialisasi AKB yang perlu dibawa warga saat keluar rumah adalah masker, pelindung wajah, cairan pembersih tangan, peralatan ibadah, peralatan makan sendiri dan tisu basah.
Meski pandemik telah setahun melanda dan masyarakat sudah banyak yang merasakan bosan, namun penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan agar kasus penyebaran tak semakin meluas.
3. Kasus menurun klaim BIN hasil kerja semua pihak
Menurutnya, sejumlah kasus COVID-19 di Indonesia merupakan hasil kerja semua pihak dalam disiplin menjalankan protokol kesehatan dan harus dipertahankan.
"Maka itu kami ingatkan bahwa protokol kesehatan (prokes) itu penting dan bukan sesuatu yang hanya diketahui tapi tak diterapkan. Ini untuk kelangsungan hidup kita bersama menuju masyarakat sehat," katanya.
Baca Juga: Vaksinasi Lansia di Serang Masih Rendah, Kenapa?