Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Orang Baduy Terus Bertambah, Lahan Kian Terbatas

Potret suku Baduy di Kabupaten Lebak, Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Potret suku Baduy di Kabupaten Lebak, Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Lebak, IDN Times - Di tengah pertumbuhan jumlah penduduk yang signifikan dalam satu dasawarsa, keterbatasan lahan garapan menjadi ancaman serius bagi masyarakat adat suku Baduy yang berada di pedalaman Kabupaten Lebak.

Pemerhati masyarakat adat Baduy Uday Suhada mengatakan, keluhan ini yang kerap disampaikan masyarakat Baduy.

"Luas tanah ulayat suku Baduy hanya sekitar 5.150 hektare (ha). Sedangkan jumlah penduduknya dari waktu ke waktu makin bertambah," kata Uday saat dikonfirmasi, Senin (16/8/2021).

1. Tahun ini saja, jumlah penduduk Baduy sudah mencapai 14.600 jiwa

Warga Baduy (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Warga Baduy (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Uday menambahkan, tahun ini saja jumlah penduduk Baduy sudah mencapai 14.600 jiwa dan mereka mendiami wilayah adat seluas 5.150 ha. Dari luas wilayah adat itu, sebagian tetap menjadi hutan tutupan (larangan)-- yang tak boleh dijadikan ladang pertanian atau kebun.

Sebagian lagi untuk perkebunan dan permukiman warga Baduy Luar (Panamping) sejumlah 58 kampung. Sementara Baduy Dalam (Tangtu), tetap berjumlah tiga kampung sejak dulu, yakni Kampung Cibeo, Cikesik, dan Cikartawana.

"Dan inilah jadi keluhan masyarakat adat Baduy keterbatasan lahan," katanya.

2. Pemerintah harus menyiapkan daerah penyangga

IDN Times/Muhamad Iqbal
IDN Times/Muhamad Iqbal

Dia berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat memberikan tambahan lahan untuk daerah penyangga bercocok tanam yang dikelola masyarakat Baduy. Sebab, Luas lahan rata-rata yang digarap per keluarga saat ini dianggap tak mampu memenuhi kebutuhan.

"Toh lahan di sekitar (Baduy) dikuasai oleh perhutani dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak itu yang menjadi pokok persoalan yang saya kira harus diindahkan pemda dan pusat," katanya.

3. Membeli lahan warga di luar masyarakat adat Baduy

IDN Times/Muhamad Iqbal
IDN Times/Muhamad Iqbal

Diketahui, sejauh ini Orang Kanekes pun mencari solusi sendiri untuk mengatasi persoalan tersebut. Cara yang telah mereka lakukan adalah menguasai banyak lahan tanah di luar wilayah adat dengan membeli dari pemilik lahan yang dirasa tidak produktif.

Bahkan, ada juga yang melakukan sistem pinjam pakai dengan cara bagi hasil. "Lahan yang mereka beli atau pinjam pakai digunakan sebagai lahan bertani dan berkebun untuk keperluan penghasilan mereka," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khaerul Anwar
Ita Lismawati F Malau
Khaerul Anwar
EditorKhaerul Anwar
Follow Us