PSEL di Kabupaten Tangerang Mulai Dibangun Januari 2026

- Pembangunan sistem PSEL di TPA Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang akan dimulai Januari 2026 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
- Kabupaten Tangerang dipilih karena paling siap untuk pembangunan WTE, sementara DKI Jakarta dan Bandung Raya belum mampu menyediakan lahan dan air.
- Bupati Tangerang memastikan kesiapan lima komponen pendukung program penanganan sampah hingga Desember 2025, termasuk lahan, air bersih, dan sarana angkut sampah.
Tangerang, IDN Times - Pembangunan sistem Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) atau Waste to Energy (WTE) di TPA Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang akan dimulai Januari 2026. Hal tersebut sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol mengaku pihaknya terus mendorong Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk bisa menyiapkan persyaratan PSEL tersebut.
"Saat ini prosesnya administrasi tengah dilengkapi, lalu Danantara juga sedang proses lelang pelaksana pembangunan Waste to Energy ini dan diberi waktu November-Desember sehingga Januari 2026 bisa groundbreaking," kata Hanif saat meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang, Jumat (24/10/2025).
1. Hanif menyebut Kabupaten Tangerang yang paling siap untuk pembangunan WTE di Jabodetabek

Hanif menyebut, pemilihan Kabupaten Tangerang sebagai wilayah pembangunan WTE berdasarkan kajian yang telah dilakukan. Apalagi, wilayah Kabupaten Tangerang menjadi yang paling siap untuk menyediakan fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk pembangunan WTE.
"Misalnya untuk penyediaan air bersih, penyiapan lahan untuk pembangunan dan pengoperasian WTE, dan memperlebar akses jalan menuju WTE," ungkap Hanif.
Pembangunan, kata Hanif akan berlangsung paling lama 24 bulan atau 2 tahun. Nantinya, sembari menunggu pembangunan WTE, maka Pemkab Tangerang diminta menyediakan proses pengolahan sampah lainnya. "Volume sampah yang bisa ditangani WTE direncanakan mencapai 4 ton per hari," jelasnya.
2. Hanif mengungkapkan DKI Jakarta dan Bandung Raya tak mampu menyediakan lahan dan air

Pihaknya, sebelumnya juga telah menawarkan pembangunan WTE di DKI Jakarta dan juga Bandung Raya. Namun, kedua wilayah tersebut mengaku belum siap menyediakan 2 komponen wajib tersebut.
"Kepada DKI Jakarta masih harus menyiapkan ketersediaan tanah dan kecukupan airnya serta aksesibilitasnya, untuk Bandung Raya juga masih membutuhkan kesediaan lahan dan air sehingga belum masuk usulan waste to energy tahap awal," jelasnya.
3. Bupati Tangerang memastikan siap melaksanakan komponen untuk WTE

Sementara itu, Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid mengaku tengah mempercepat lima komponen dalam mendukung program penanganan sampah tersebut. Pertama, kata dia, terkait lahan sedang dalam pematangan dari Danantara. Lalu, air bersih dan saat ini sedang berproses untuk masuk instalasi.
Ketiga, kata dia, sarana angkut sampah, akses jalan yang diperlebar hingga yang terakhir soal penanganan sampah sampai nanti program itu akan dijalankan dan komponen itu kami kebut hingga Desember 2025.
"Tapi kalau bisa, kami mohon untuk penyediaan angkutan pengangkut sampah, karena sehari itu ada 2.700 ton yang kami angkut," kata dia.

















