Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ratusan Ribu Warga Banten Masih BAB Sembarangan

ilustrasi toilet di pinggir sungai (IDN Times/Aditya Pratama)

Serang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Banten mencatat, ratusan ribu kepala keluarga (KK) di wilayahnya masih memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Mereka lebih suka membuang fases di kantong plastik atau atau BABS di kebun.

Hal itu disampaikan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Virgojanti saat rapat koordinasi tentang stunting di salah satu hotel yang ada di Kota Serang, Banten, Selasa (10/10/2023).

1. Sebanyak 240 ribu warga belum memiliki jamban

Jamban milik warga ditertibkan Pemerintah Kota Depok yang berada di wilayah Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. (Istimewa)

Selain sulit menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, mereka yang masih BABS sembarangan itu lantaran tak memiliki jamban yang layak. Berdasarkan catatan Pemprov, ada sebanyak 240.402 warga Banten yang tidak memiliki jamban.

"Kita masih ada keluarga yang belum memiliki jamban layak mencapai 13,05," katanya.

2. Pandeglang dan Lebak paling banyak warga yang buang air besar sembarangan

Jamban cemerlang bukti warga Banjarmasin masih suka buang air besar sembarangan.

Berdasarkan data yang ada, Kabupaten Pandeglang menjadi daerah paling tinggi keluarga yang masih membuang fases sembarangan dengan presentase mencapai 25,02 persen.

Kemudian disusul Kabupaten Lebak mencapai 19,87 persen, Kabupaten Serang 15,31 persen, Kabupaten Tangerang 12,65 persen. Selanjutnya, Kota Serang 8,94 persen, Kota Cilegon 7,40 persen, Kota Tangerang 5,13 persen dan Kota Tangerang Selatan 4,44 persen.

"Ini Pandeglang dan Lebak sebelas dua belas, sama-sama tinggi," kata Virgo.

3. Pj sekda minta OPD fokus program pembangunan jamban keluarga

Dok. Pemkab Tangerang

Oleh karenanya, Virgo memerintahkan, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait terutama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) masing-masing daerah mengoptimalkan pembangunan jamban keluarga.

Sebab, menurutnya, kualitas jamban yang buruk berpengaruh terhadap peningkatan dan penurunan angka stunting.

"Enggak usah memperbanyak membangun jalan lah, kita bangun jamban aja. Dinas Kesehatan dan Perkim tolong fokus, jangan sampai keluar dari (Program Jamban)," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khaerul Anwar
Ita Lismawati F Malau
Khaerul Anwar
EditorKhaerul Anwar
Follow Us