Siswa SD Bergelantungan di Jendela Sekolah Dapat Pendampingan Psikis

- Benyamin akan mendalami pengaruh gadget dan bullying
- Benyamin ingin kembali mengaktifkan program bonding untuk siswa dan orangtua
- Dinas Pendidikan liburkan sementara siswa tersebut
Tangerang, IDN Times - Seorang siswa di sekolah dasar negeri (SDN) di Pamulang tampak bergelantungan di jendela lantai 3 sekolah. Kejadian tersebut diketahui terjadi 24 September 2025 lalu dan viral di berbagai media sosial, satu di antaranya Instagram @Seputartangsel.
Dalam video itu, terlihat seorang anak yang mengenakan seragam pramuka bergelantungan di jendela yang berada di lantai 3. Teriakan histeris dari teman-temannya terdengar. Bingga seorang berbaju batik melompat dari jendela dan mengangkat tubuh anak tersebut, lalu kembali masuk ke dalam ruangan.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim untuk menginvestigasi peristiwa tersebut.
"Ini semakin menunjukkan bahwa kesehatan mental penting untuk anak-anak," kata Benyamin di Serpong Utara, Minggu (28/9/2025).
1. Benyamin juga akan mendalami pengaruh gadget dan bullying

Benyamin mengungkapkan, dari kejadian tersebut, pihaknya juga akan mendalami mengenai pengaruh gadget terhadap anak-anak. Misalnya saja, tontonan yang dilihat oleh anak-anak digadget mengandung kekerasan atau aksi-aksi nekat yang membuat anak mencontoh perilaku tersebut.
"Jangan-jangan dia lebih suka menonton pertunjukan yang memuat adegan kekerasan itu, kemudian dia melakukan hal tersebut. Ini nanti akan kita jadikan pelajaran," kata Benyamin.
Selain itu, Benyamin juga menuturkan, pihaknya telah membentuk satuan tugas (satgas) antibullying di setiap sekolah. Lalu, ada juga edukasi kepada anak-anak dan masyarakat secara umum untuk tidak melakukan bullying kepada sesama teman.
"Makanya, kemarin kerusuhan itu kami luncurkan warga jaga warga dalam kaitan ini harus kita intensifkan lagi," ungkapnya.
2. Benyamin ingin kembali mengaktifkan program bonding untuk siswa dan orangtua

Benyamin menuturkan, pihaknya juga ingin mengaktifkan kembali program di mana hari Jumat, anak-anak dan orangtua berkumpul dan makan siang bersama di sekolah. Hal tersebut, dinilai Benyamin bisa meningkatkan bonding antara anak, orangtua, juga pihak sekolah.
"Untuk mengakrabkan kembali masyarakat kita, jangan tergantung kepada gadget, Mudah-mudahan bisa kembali diaktifkan, tapi bagaimanapun ini harus dijadikan introspeksi," tuturnya.
3. Dinas Pendidikan liburkan sementara siswa tersebut

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni memastikan, peristiwa tersebut terjadi saat siswa tengah mengerjakan tugas bersama di kelas dan siswa sedang tidak bercanda. Meski demikian, Deden mengaku belum dapat menjelaskan secara rinci bagaimana siswa itu bisa sampai bergelantung di jendela.
Pihaknya pun masih menunggu pendalaman dari psikolog yang akan diundang oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
“Kami koordinasi DP3AP2K untuk pemulihan psikologis. Jadi sementara itu yang kita lakukan dengan dinas terkait,” katanya.
Usai insiden itu, pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan langsung memberikan perhatian khusus pada korban. Deden menegaskan bahwa anak tersebut sementara diliburkan untuk pemulihan kondisi mental.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan DP3AP2KB untuk melakukan pendampingan psikologis, supaya tidak ada trauma yang membebani anak tersebut,” jelasnya.
Deden menambahkan, pihaknya terus memantau kondisi korban sembari menjalin komunikasi dengan keluarga.
"Kami juga pantau terus kondisi anak," pungkasnya.