SRMA 33 Tangsel Jadi Pusat Pendidikan Anak Miskin Ekstrem se-Banten

- SRMA 33 Tangsel akan beroperasi mulai 15 Agustus 2025 dengan daya tampung 150 siswa dari keluarga miskin ekstrem.
- Proses renovasi gedung SRMA sudah mencapai 95 persen dan dikerjakan oleh Kementerian PUPR.
- Guru dan tenaga pendidikan telah disiapkan oleh Dindik Provinsi Banten untuk mendukung program Sekolah Rakyat.
Serang, IDN Times – Pemerintah Provinsi Banten menetapkan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 di Kota Tangerang Selatan sebagai pusat pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang tersebar di delapan kabupaten atau kota di Provinsi Banten.
Langkah ini dilakukan untuk memperluas akses pendidikan bagi kelompok rentan yang selama ini belum terjangkau sistem pendidikan formal.
“Yang di Tangsel ini cakupannya lebih luas karena merupakan usulan dari Pemprov. Jadi siswa dari tujuh daerah (lain) bisa sekolah di sana,” ujar Plt Kepala Dinas Sosial Banten, Dicky Hardiana, di Serang, Selasa (5/8/2025).
1. SRMA ditargetkan mulai beroperasi pada 15 Agustus 2025

SRMA 33 Tangsel dijadwalkan mulai beroperasi pada 15 Agustus 2025, dengan daya tampung 150 siswa yang dibagi dalam enam rombongan belajar. Calon peserta didik dipilih berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dengan prioritas bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
“Insya Allah tanggal 15 Agustus sudah mulai. Mudah-mudahan tidak ada hambatan, jadi anak-anak bisa segera belajar,” katanya.
2. Proses renovasi gedung bangunan SRMA sudah 95 persen

Saat ini, proses renovasi gedung yang berlokasi di kompleks Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Tangsel sudah mencapai 95 persen. Proyek tersebut dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Karena ini proyek pusat, kami tidak bisa banyak intervensi. Tapi informasinya hampir rampung,” katanya.
3. Guru-guru dan tenaga pendidikan telah disiapkan oleh Dindik Provinsi Banten

Sementara itu, seluruh perangkat pendidikan, mulai dari guru hingga tenaga kependidikan, telah disiapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten. “Dinas Pendidikan sudah pastikan semuanya siap. Kami tinggal menunggu hari H,” katanya.
Program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk memperluas akses pendidikan bagi keluarga miskin ekstrem. Di Kabupaten Lebak, program ini sudah lebih dulu berjalan sejak 1 Agustus 2025, meski hanya mencakup wilayah setempat.
Gubernur Banten Andra Soni menyatakan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan langkah konkret pemerintah dalam menjawab kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di berbagai wilayah.
“Sekolah Rakyat adalah langkah besar negara untuk menjawab tantangan akses pendidikan, khususnya bagi saudara-saudara kita yang belum terjangkau,” kata Andra.