Raam Punjabi: Film Indonesia Sudah Merajai Bioskop

- Film Indonesia merajai industri perfilman dengan kualitas yang meningkat, menarik minat penonton dengan drama keluarga dan horor.
- Multivision Plus akan merilis film drama komedi Sah Katanya tanpa unsur horor, serta film horor Gowok untuk memenuhi variasi tontonan penonton.
- Raam Punjabi berharap dukungan pemerintah terhadap industri perfilman dan bioskop di Indonesia, serta mendukung pemilihan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PFN.
Tangerang, IDN Times - Founder Multivision Plus (MVP), Raam Punjabi mengungkapkan, saat ini film Indonesia telah marajai industri perfilman di negara sendiri. Hal tersebut terlihat dari banyaknya film Indonesia yang mendapatkan jumlah penonton fantastis.
"Film Indonesia sudah merajai karena kualitasnya sudah tidak seperti tahun 70-80, banyak sutradara yamg memiliki kualitas bagus," kata Raam saat pembukaan Platinum Cineplex di Eastvara BSD City, Kamis (13/3/2025).
1. Tren penonton di Tahun 2025 berubah

Raam mengungkapkan, saat ini tren penonton di Indonesia di tahun 2025 ini lebih menyukai drama keluarga. Meski begitu, Raam juga menyebut drama horor masih juga memiliki peminat tersendiri. "Itu yang menjadi pilihan penonton kita saat ini," ungkapnya.
Untuk itu, Multivision Plus pada 24 April 2025 mendatang akan merilis film drama komedi dengan judul Sah Katanya. Film tersebut, kata Raam tidak memiliki unsur horor sama sekali, namun akan menjadi film yang disukai masyarakat.
"Mudah-mudahan dalam peredaran bisa sukses," jelasnya.
2. Multivision juga bakal merilis film genre horor

Selain itu, pada 5 Juli 2025, pihaknya juga akan mengedarkan film genre horor yakni Gowok yang baru diundang ke Rotterdam, Belanda dan mendapat sambutan luar biasa. Hal tersebut, kata Raam, menunjukkan bahwa penonton saat ini menginginkan tontonan yang lebih variatif.
"Jadi dari situ Anda bisa lihat Multivision selalu menyesuaikan mulai dari drama komedi hingga drama keluarga, karena film harus muncul dengan tema beda tidak hanya itu-itu saja, mereka ga bosen, dengan tema variatif," jelasnya.
3. Raam berharap pengakuan pemerintah terhadap perfilman Indonesia

Raam juga berharap, dukungan pemerintah terhadap industri perfilman juga bioskop yang ada di Indonesia. Industri perfilman Indonesia selalu berhadapan dengan tantangan, bahkan dari pemerintah sebelumnya.
"Saya dalam bidang ini tidak mau ganggu soal modal gimana, tapi yang saya inginkan adalah pengakuan bahwa ini bisa mendukung ekonomi, itu aja harapan saya," tuturnya.
Raam juga ikut mengomentari perihal dipilihnya Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) yang sempat menuai kontroversi. Namun, bagi Raam hal tersebut tidak mengapa, asal benar-benar mendapatkan dukungan pemerintah untuk mendukung industri film di Indonesia secara luas.
"Saya harap beliau berhasil dan bisa memberikan sumbangsih dan melibatkan dalam industri kita dengan dukungan pemerintah, pemerintah sangat perlu agar beliau berhasil," pungkasnya.