Wapres Minta Intelijen Waspadai Munculnya Kelompok Radikal

Mereka disebut memecah belah bangsa jelang Pemilu 2024

Serang, IDN Times - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia (BNPT) dan Badan Intelijen Negara (BIN) mengantisipasi kemunculan kelompok radikalisme yang menggunakan politik identitas. Hal ini untuk menjaga suasana kondusif menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Ada kemungkinan kelompok radikal (muncul), dari segi keamanan dan intelijen, jangan sampai kelompok ini muncul," kata Ma'ruf Amin di kediamannya di Kabupaten Serang, Banten, Jumat (28/10/2022).

1. Elite parpol jangan melontarkan pernyataan yang memunculkan permusuhan

Wapres Minta Intelijen Waspadai Munculnya Kelompok RadikalWapres Ma'ruf Amin pimpin rapat penanggulangan miskin ekstrem di NTT (Dok. Setwapres)

Ma’ruf juga meminta seluruh elemen bangsa, terutama para elite partai politik (parpol), agar tidak melontarkan pernyataan yang berbau permusuhan kepada lawan politiknya. Apalagi, kata dia, sampai memunculkan isu politik identitas yang bisa memecah belah bangsa.

"Parpol jangan mengusung sifatnya politik identitas jangan menimbulkan isu yang bisa memicu konflik di bawah. Ini perlu kesadaran elite politik," katanya.

2. Santri harus berperan aktif menjaga stabilitas masyarakat

Wapres Minta Intelijen Waspadai Munculnya Kelompok RadikalWapres Ma'ruf Amin (dok. Setwapres)

Selain itu, lanjut Ma'ruf, para santri harus berperan aktif dalam menjaga stabilitas bermasyarakat. Santri dengan jumlahnya yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia memiliki peran penting dalam menetralisir fanatisme dan isu radikalisme.

"Makanya mau tidak mau, moderasi beragama menjadi salah satu program yang terus kita kembangkan. Islam yang moderat harus menjadi mainstream di negeri ini," katanya.

3. Bekerja sama dengan santri, BNPT counter narasi radikalisme di medsos

Wapres Minta Intelijen Waspadai Munculnya Kelompok RadikalIlustrasi radikalisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan kalangan santri dalam rangka literasi digital untuk menyebarkan konten moderasi beragama di media sosial.

"Tidak henti-hentinya penyebarluasan intoleransi dan radikalisme di dunia maya ini masih ada kita harus kerja bareng terutama counter narasi radikalisme," katanya.

Baca Juga: Jelang Politik 2024, Moeldoko Sebut Potensi Radikalisme Meningkat

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya