Maskot Banten, Tanaman Kokoleceran yang Terancam Punah

Tanaman ini misterius dan diyakini ada di TNUK

Serang, IDN Times - Tahukah kamu, Banten memiliki tanaman khas dan dijadikan maskot loh. Namanya kokoleceran.

Namanya unik ya, apakah kamu pernah mendengar? Nama Latin maskot Banten ini adalah Vatica bantamensis. Simak nih penjelasannya. 

1. Kokoloceran yang misterius dan terancam punah

Maskot Banten, Tanaman Kokoleceran yang Terancam PunahGambar tanaman kokoleceran dalam prangko (Wikipedia/Post of Indonesia)

Dikutip faperta.untirta.ac.id, kokoleceran. merupakan flora identitas provinsi Banten. Namun, tanaman kokoleceran merupakan tanaman langka yang keberadaannya sangat misterius.

Hal itu terkait dengan status kokoleceran yang masuk dalam konservasi “Endangered” (terancam punah). Oleh karena itu, diperlukan upaya pemerintah dan masyarakat dalam upaya melestarikan tanaman kokoleceran.

Baca Juga: Dear Travelers, Wisata Ujung Kulon Kembali Dibuka Nih! 

2. Batang hingga biji kokoleceran

Maskot Banten, Tanaman Kokoleceran yang Terancam PunahKokoleceran (http://www.biodiversitywarriors.kehati.or.id)

Kokoleceran merupakan pohon yang mampu tumbuh hingga setinggi 30 m. DI bagian  batang yang muda biasanya ada bulu-bulu halus dan lebat.

Sementara itu, daun kokoleceran menjorong atau melanset, dengan tangkai daun yang panjangnya mencapai 2,2 cm. Perbungaannya malai dan terdapat di ujung daun atau di ketiak daun. Bunga kokoleceran bisa memanjang hingga 7 cm loh.

Bagaimana dengan buah? Tanaman endemik ini memiliki buah agak bulat dan mempunyai tangkai yang pendek sekitar 5 mm panjangnya. Pada buahnya terdapat biji yang berdiameter mencapai 1 cm. Cara perkembangbiakan pohon kokoleceran adalah dengan biji.         

Baca Juga: 9 Wisata di Pandeglang Paling Seru, Gak Jauh dari Jakarta

3. Kokoloceran bisa kamu temukan di TNUK

Maskot Banten, Tanaman Kokoleceran yang Terancam PunahTaman Nasional Ujung Kulon (ommons.wikimedia.org/Achmad Soerio Hutomo)

Tanaman ini berkerabat dekat dengan resak hiru (Vatica rassak). Batangnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan pembuatan kapal.

Jika kamu ingin melihat tanaman ini, ada satu tempat di mana tanaman ini masih bisa ditemukan, yakni Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya