Alasan Gurandil Lebak Gunakan Sianida untuk Olah Emas
Beberapa gurandil lain memilih pakai merkuri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Selain menggunakan zat kimia merkuri dalam pengolahan emas, para penambang emas tanpa izin (PETI) atau gurandil di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menggunakan senyawa kimia berbahaya lainnya, yakni sianida.
Merkuri dan sianida menjadi bahan paling sering dipakai gurandil untuk memurnikan emas hasil tambang.
Baca Juga: Gurandil Tambang Emas di Lebak Merasa Diperlakukan Bak Teroris
1. Sianida dinilai lebih simpel untuk mengolah emas
Salah satu gurandil yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan, sianida dipakai karena lebih simpel. Dia hanya memasukkan sianida ke dalam tong berisi air, lalu merendam batu yang mengandung emas selama tiga hari.
"Kalau merkuri ribet, harus ditumbuk dulu. Belum lagi dimasukkan ke gulundung, belum ngejok lagi, ganti air, dan ditumbuk," kata pemuda itu saat ditemui IDN Times, Kamis (6/2).
Baca Juga: Pemprov Banten: Bos Tambang Emas Ilegal di Lebak Kabur
Baca Juga: [FOTO] Kesaksian Pekerja Pengolahan Hasil Tambang Emas Ilegal di Lebak