TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Libur Akhir Tahun Dipangkas, Target Hunian Hotel di Banten 95 Persen 

PHRI optimis gak akan pengaruhi okupansi

Ilustrasi Dekorasi Ruang Hotel. IDN Times/Sunariyah

Serang, IDN Times - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten menargetkan okupansi sebesar 75 hingga 95 persen, meski libur natal dan akhir tahun dipangkas. Ketua PHRI Provinsi Banten Ahmad Sari Alam menilai, pemangkasan hari libur bersama itu tidak akan mempengaruhi tingkat hunian.

"Kita berdampak delapan bulan (selama pandemik). Ini ada rejeki untuk berbuat promosi destinasi ke depan dengan melaksanakan protokol kesehatan,"  kata Sari Alam, saat dikonfirmasi, Kamis (3/12/2020).

Untuk itu, dia meminta, semua pelaku perhotelan betul-betul meningkatkan kebersihan di segala lini. 

Baca Juga: Hibah Rp100,1 Miliar untuk Pengusaha Hotel di Tangsel Cair Bulan Ini

1. Menerima jatah libur dipotong

Warga menghabiskan libur Lebaran 2020 di pantai di Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Sari Alam mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan kebijakan pemerintah yang memangkas jatah libur akhir tahun. Menurutnya, apapun yang diputuskan pemerintah adalah sebuah hal yang mesti diterima.

Kendati demikian,  dia optimis target okupansi bakal tercapai. "Tidak masalah karena putusan pemerintah harus dihormati," tuturnya.

Diketahui, pemerintah pusat mengumumkan jadwal libur akhir tahun terbaru. Adapun libur dan cuti akhir tahun meliputi 24 hingga 25 Desember sebagai Hari Raya Natal. Selanjutnya pemerintah mencabut cuti bersama pada 28, 29 dan 30 Desember. Awalnya, tanggal tersebut diditetapkan sebagai cuti bersama pengganti hari raya Idul Fitri. Cuti pengganti hanya diberikan pada 31 Desember 2020.

2. Langkah pemerintah tepat untuk antisipasi terburuk dampak COVID-19

Ilustrasi corona. IDN Times/Arief Rahmat

Dia mengungkap, keputusan tersebut diambil atas berbagai pertimbangan. Salah satunya sudah barang tentu sebagai upaya menekan penyebaran virus corona.

Ia juga memahami, pemerintah berupa secepat mungkin agar pandemik cepat berlalu. Sebab, jika kesehatan masyarakat terjamin maka ekonomi akan ikut tumbuh.

"Pandemi COVID-19 sangat bahaya, (pemangkasan libur) untuk bisa menekan dan hasil akhirnya ekonomi akan bergerak baik. Untuk kebaikan pariwisata ke depan," tuturnya

Baca Juga: Hotel dan Restoran di Tangsel Bakal Dapat Suntikan Dana Rp100 Miliar  

Berita Terkini Lainnya