Hujan dan Angin Ekstrem Tangerang Dipicu Krisis Iklim
Begini penjelasan BBMKG Wilayah II
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Belakangan waktu ini wilayah Tangerang khususnya Kota Tangerang dilanda hujan dan angin kencang. Akibatnya, belasan pohon dan beberapa bangunan publik tumbang dihempas cuaca ekstrem itu.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan fenomena ini dipicu fenomena Siklon Tropis Paddy. Selain itu cuaca ekstrem juga disebabkan oleh fenomema El-Nino dan La-Nina yang kini terdeteksi lebih sering datang di wilayah Indonesia. Musabab cuaca ekstrem itu semua merujuk pada kata perubahan iklim atau juga disebut krisis iklim.
Lalu bagaimana sih femomena cuaca ekstrem itu dipicu perubahan atau krisis iklim? Berikut rangkuman IDN Times.
Baca Juga: Tertimpa Pohon di Kota Tangerang Bisa Klaim Asuransi, Ini Syaratnya
1. Sebanyak 75 persen iklim di Indonesia akan diganggu El-Nino maupun La-Nina
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Tim Klimatologi Balai Besar Meteorologi dan Klimatologi (BBMKG) Wilayah II dijelaskan, salah satu indikasi dari perubahan iklim adalah terjadi peningkatan fenomena iklim ekstrem, salah satunya fenomena La-Nina maupun El-Nino.
Selama periode 40 tahun terakhir, El-Nino maupun La-Nina terjadi 29/40 atau 3/4. Artinya, 75 persen iklim di Indonesia akan diganggu El-Nino maupun La-Nina, sehingga akan sering bertemu masalah kekeringan maupun curah hujan yang berlebih sehingga berpotensi banjir.
Baca Juga: Arief Akui Faskes Kota Tangerang Belum Mampu Deteksi Omicron