TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus OTG Positif COVID-19 di Lebak Melonjak, Kenapa?

Terjadi saat kasus COVID-19 di Banten diklaim melandai

Antrean di Stasiun Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (8/6). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Lebak, IDN Times - Jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Kabupaten Lebak mengalami lonjakan yang signifikan. Kenaikan OTG ini terjadi di saat kasus positif COVID-19 yang landai dalam sepekan terakhir di Lebak dan umumnya di wilayah Banten.

Berdasar data Dinas Kesehatan Lebak, jumlah OTG yang masih dipantau hingga Selasa, 28 Juli 2020 kemarin sebanyak 239 orang.

Baca Juga: Gak Pakai Masker di Lebak, Denda Rp150 Ribu!

1. Jumlah melonjak akibat tracking diperluas

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Lebak Firman Rahmatullah menjelaskan, jumlah tersebut dikarenakan tracking terhadap orang-orang yang kontak erat dengan kasus positif diperluas.

“Kalau awal-awal kan tracking kemudian rapid test dan swab PCR hanya dilakukan kepada orang-orang kontak erat ring 1, sekarang swab juga dilakukan kepada orang yang kontak ring 2 dan 3. Jadi diambil sebanyak-banyaknya dari kasus positif,” kata Firman, Rabu (29/7/2020).

2. Tracking pada tenaga medis digencarkan

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Firman menuturkan, tracking bakal semakin ketat dan gencar dilakukan terutama pada tenaga-tenaga medis yang tempat kerjanya sempat menerima pasien positif COVID-19.

“Contoh pasien positif adalah pegawai klinik atau puskesmas, maka semua pegawai di tempat itu walaupun tidak kontak erat akan tetap dilakukan swab. Jadi berbeda dengan sebelumnya yang di-swab hanya kontak erat saja,” kata Firman.

Baca Juga: AKB, Anggota DPRD Lebak Nilai Denda Rp150 Ribu Berlebihan

Berita Terkini Lainnya