Arus Balik, Pergerakan Penumpang Dari Sumatra ke Jawa Melonjak

- Lonjakan signifikan trafik penumpang dan kendaraan selama arus balik libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025
- 233.962 penumpang menyeberang dari Sumatra ke Jawa, meningkat 64 persen dibandingkan tahun lalu
- ASDP terus mengoptimalkan sistem digitalisasi dan memperkuat aspek keselamatan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem
Serang, IDN Times - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat terjadi lonjakan signifikan trafik penumpang dan kendaraan selama arus balik libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025.
Banyak masyarakat yang memperpanjang liburan atau menambah waktu cuti, sehingga meningkatkan volume pergerakan di sejumlah lintasan utama.
1. Sebanyak 233.962 orang telah kembali ke Jawa dari Sumatra

Berdasarkan data produksi periode 24-30 Januari 2025, di lintasan Merak-Bakauheni, sebanyak 233.962 penumpang menyeberang dari Sumatra ke Jawa, meningkat 64 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 142.971 orang.
Total kendaraan yang menyeberang mencapai 59.593 unit, naik 44 persen dari 41.477 unit pada periode yang sama tahun lalu.
"Sementara itu, arus dari Jawa ke Sumatra mencatat 249.542 penumpang atau naik 51 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 164.798 orang, dengan total kendaraan mencapai 60.139 unit atau meningkat 40 persen dari 42.962 unit tahun lalu," kata Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, Sabtu (1/2/2025).
2. Tingginya mobilitas masyarakat saat libur panjang

Dia menjelaskan bahwa lonjakan trafik ini menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat selama libur panjang. Untuk memastikan kelancaran layanan, ASDP terus mengoptimalkan sistem digitalisasi, terutama melalui pemesanan tiket online via Ferizy yang terbukti mempercepat proses keberangkatan dan mengurangi antrean di pelabuhan.
"Saat ini, reservasi tiket online Ferizy telah diterapkan di 28 pelabuhan di seluruh Indonesia, utamanya di pelabuhan utama Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk dan juga Ajibata-Ambarita,” katanya.
3. ASDP telah antisipasi kendala cuaca saat penyeberangan

Selain memastikan kelancaran operasional, ASDP juga memperkuat aspek keselamatan, terutama dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada operasional penyeberangan.
Mengacu pada instruksi Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, ASDP terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau prakiraan cuaca dan memastikan kesiapan armada menghadapi kondisi ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Shelvy menegaskan bahwa dalam kondisi cuaca yang berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran, ASDP tidak akan ragu untuk menunda atau membatalkan perjalanan demi keamanan pengguna jasa, sesuai dengan izin berlayar yang diterbitkan oleh regulator.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, perjalanan dapat ditunda hingga situasi kembali aman untuk berlayar,” katanya.