Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Atap Ruang Kelas di SMPN 2 Cikeusik Ambrol

Kondisi bangunan SMPN 2 Cikeusal, Kabupaten Serang, (ANTARA/Desi Purnama Sari)
Kondisi bangunan SMPN 2 Cikeusal, Kabupaten Serang, (ANTARA/Desi Purnama Sari)
Intinya sih...
  • Atap empat ruang kelas SMPN 2 Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten ambruk karena kondisi bangunan yang rapuh.
  • Perbaikan ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang belum dilakukan meski sudah diajukan oleh pihak sekolah.
  • Kegiatan belajar-mengajar dialihkan ke ruangan laboratorium komputer yang masih layak digunakan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serang, IDN Times - Atap empat ruang kelas SMPN 2 Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten, ambruk karena kondisi bangunan yang sudah rapuh.

Wakil Kepala SMPN 2 Cikeusal, Juriyah, di Serang mengatakan atap tiga ruang kelas sembilan sudah ambruk sejak Februari 2024. Sementara atap satu ruang kelas yang biasa digunakan untuk menyimpan alat-alat olahraga ambruk pada 18 Januari 2025.

"Pihak sekolah sudah mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, namun hingga kini tak kunjung diperbaiki. Mudah-mudahan tahun ini bisa direnovasi," kata dia, , seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (28/1/2025). 

1. Kondisi bangunan sudah lapuk dan mudah ambruk

Juriyah menjelaskan, keempar ruang kelas itu sudah tidak dapat digunakan, saat ini, karena sudah rusak berat. "Dan kondisi bangunan yang sudah lapuk jadi mudah ambruk," kata dia.

Pada saat ambruk empat ruang kelas tersebut dalam kondisi kosong, karena para siswa sedang libur sekolah. Sehingga tidak ada korban dalam peristiwa ini.

2. Sementara waktu, siswa belajar di ruang laboratorium komputer

Kondisi bangunan SMPN 2 Cikeusal, Kabupaten Serang, (ANTARA/Desi Purnama Sari)
Kondisi bangunan SMPN 2 Cikeusal, Kabupaten Serang, (ANTARA/Desi Purnama Sari)

Ia mengatakan untuk kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan karena dialihkan ke ruangan laboratorium komputer yang kondisi bangunannya masih layak.

"Proses belajar tetap berjalan, jadi anak-anak kelas sembilan sementara belajar di laboratorium komputer. Satu ruangan diisi 38 siswa," katanya.

Menurutnya selain empat ruang kelas yang sudah ambruk, terdapat pula bangunan kelas lainnya yang kondisinya mengkhawatirkan. Juriyah mengaku khawatir dengan kondisi bangunan sekolah yang rapuh diperparah dengan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us