Ratusan Siswa Keracunan di Banten, Andra Soni Bentuk Sekretariat MBG

- Kantor sekretariat MBG dibentuk untuk koordinasi dan pengaduan
- Andra mengakui kendala teknis di sejumlah dapur MBG
- Pemprov Banten memetakan lokasi dapur penyedia pangan bergizi
Serang, IDN Times – Jumlah siswa yang menjadi korban keracunan usai menyantap makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bertambah di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Provinsi Banten. Menyikapi hal itu, Gubernur Banten Andra Soni segera menyiapkan kantor sekretariat MBG sebagai pusat informasi dan koordinasi program.
“Keberadaan sekretariat akan mempermudah masyarakat dan pengelola dapur dalam memperoleh informasi maupun menyampaikan keluhan," kata Andra melalui siaran pers, Rabu (1/10/2025).
Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) per 25 September 2025, kasus keracunan massal di Banten telah mencapai 486 orang.
1. Selain untuk kordinasi, masyarakat bisa melakukan pengaduan kesitu

Kantor sekretariat MBG ditetapkan berlokasi di Gedung Negara Provinsi Banten, Jalan KH. Syamun Nomor 5 Kota Baru, Kota Serang. Menurut Andra, sekretariat tersebut akan dilengkapi dengan pengurus yang bertugas memetakan, mengawasi, serta menyalurkan informasi dan pengaduan terkait pelaksanaan program.
"Hari ini kita belum tahu sekretariatnya di mana. Maka Pemprov memfasilitasi dengan membentuk kantor sekretariat,” katanya.
2. Andra mengakui masih ada kendala di sejumlah dapur MBG

Andra mengakui bahwa sejumlah dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyedia pangan bergizi masih menghadapi kendala teknis, terutama terkait distribusi bahan makanan dan kesiapan sarana penunjang hingga adanya kasus keracunan.
“Semua rencana pasti ada kendala. Tapi hambatan di lapangan tidak boleh menghentikan program. Justru kami evaluasi agar bisa mencari langkah terbaik,” tegasnya.
3. Agar mudah melakukan pengaaasan, Pemprov petakan lokasi dapur

Kata Andra, saat ini Pemprov Banten masih memetakan lokasi dapur penyedia pangan bergizi. Pemetaan ini menjadi dasar untuk memperkuat pengawasan sekaligus memudahkan koordinasi cepat apabila terjadi persoalan di lapangan.
Andra menargetkan pada Oktober 2025, 70 persen penerima manfaat di Banten sudah dapat menikmati MBG. Selain untuk meningkatkan kualitas gizi anak, ia juga menilai program MBG akan memberikan dampak signifikan pada perekonomian daerah.
“Akan ada lebih dari Rp10 triliun hingga hampir Rp15 triliun anggaran yang beredar di daerah. Dampaknya besar, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga perputaran ekonomi masyarakat,” katanya.