Cek Pelabuhan Merak, Menko PMK-Kapolri Waspadai Cuaca Ekstrem

- Pemerintah mewaspadai cuaca ekstrem saat Nataru
- Selama Operasi Lilin, 2.800 pos pengamanan didirikan
- Selain penyeberangan, pelaksanaan pengamanan juga fokus tempat ibadah dan wisata
Serang, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengecek dan memastikan layanan publik di Pelabuhan Merak, Senin (22/12/2025). Selain itu, pemerintah juga menggelar rapat koordinasi, khususnya untuk menghadapi arus di liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Salah satu isu yang dibahas secara mendalam adalah antisipasi potensi cuaca ekstrem selama arus mudik dan arus balik Nataru tersebut.
“Baik pemudik yang bepergian untuk mengunjungi sanak saudara maupun wisata, semuanya disiapkan secara matang, termasuk antisipasi cuaca,” kata Pratikno.
1. Pemerintah mewaspadai cuaca ekstrem saat Nataru

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi cuaca basah dengan intensitas hujan tinggi di sejumlah wilayah, termasuk dampak siklon di beberapa provinsi serta potensi hujan lebat di wilayah pantai selatan.
“Oleh karena itu hari ini kami melakukan pengecekan. Kesiapan seluruh kementerian dan lembaga sangat tinggi, baik TNI, Polri, Basarnas, dan seluruh jajaran kementerian,” ujarnya.
Rapat koordinasi itu turut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Banten Andra Soni, serta Kapolda Banten Irjen Pol Hengki.
Usai rapat, rombongan meninjau langsung kesiapan Pelabuhan Merak dan berdialog dengan calon penumpang di dermaga eksekutif.
2. Selama Operasi Lilin, 2.800 pos pengamanan didirikan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menambahkan, Operasi Lilin Nataru akan berlangsung selama hampir 14 hari dengan menyiapkan 2.800 pos di seluruh Indonesia. Khusus di Provinsi Banten, terdapat 50 pos yang terdiri dari pos pelayanan, pos pengamanan, dan pos terpadu.
“Di Banten ada 4 objek utama yang menjadi fokus pengamanan, terutama aktivitas masyarakat yang melakukan mudik dan balik melalui jalur penyeberangan Merak,” katanya.
3. Selain penyeberangan, pelaksanaan pengamanan juga fokus tempat ibadah dan wisata

Selain penyeberangan, pengamanan juga difokuskan pada kegiatan ibadah Natal di gereja, perayaan tahun baru, serta aktivitas wisata dan kegiatan masyarakat lainnya.
Kapolri menegaskan, berdasarkan informasi Bzdan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Banten masuk dalam kategori potensi curah hujan tinggi. Oleh karena itu, seluruh jajaran diminta tidak meremehkan potensi bencana hidrometeorologi.
“Kami harus mengantisipasi dampak curah hujan tinggi dan gelombang tinggi. Mulai dari kesiapan tempat tunggu masyarakat, publikasi informasi, hingga peralatan penyelamatan apabila terjadi kondisi darurat,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah pusat memberikan perhatian penuh terhadap pelaksanaan Nataru, termasuk arahan Presiden untuk memberikan kemudahan dan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Kami diminta memberikan pelayanan terbaik agar pelaksanaan Nataru berjalan dengan baik di tengah prediksi cuaca ekstrem yang harus benar-benar kami siapkan,” katanya.















