Cuaca Ekstrem Ganggu Penyeberangan di Merak, Antrean Kendaraan Mengular

- Pihak kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas dan pengangkutan untuk mengatasi antrean kendaraan di Pelabuhan Merak akibat cuaca ekstrem.
- Opsi pengalihan penyeberangan ke Ciwandan dan BBJ dipercepat sebagai langkah antisipasi jika cuaca memburuk.
- Operasional bongkar muat di Pelabuhan Merak tetap berjalan, meskipun dalam kondisi terbatas dan hati-hati karena cuaca ekstrem.
Serang, IDN Times – Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, terganggu akibat cuaca ekstrem yang ditandai angin kencang dan gelombang tinggi. Kondisi tersebut membuat proses sandar kapal feri berjalan lebih lambat dan berdampak pada kepadatan kendaraan menuju pelabuhan pada Kamis (18/12/2025).
Perlambatan bongkar muat kapal memicu antrean kendaraan hingga masuk ke ruas Tol Merak. Kepadatan bersifat fluktuatif mengikuti kondisi cuaca dan ritme pergerakan kapal di dermaga.
1. Pihak kepolisian telah melakukan rekayasa lalu lintas dan pengangkutan

Direktur Lalu Lintas Polda Banten, Kombes Pol Leganek Mawardi, mengatakan potensi cuaca buruk sebenarnya telah diprediksi berdasarkan prakiraan BMKG. Oleh karena itu, sejak awal pihaknya menyiapkan langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak kepadatan.
“Cuaca ekstrem ini sudah kami antisipasi. Sosialisasi kami lakukan sejak awal, termasuk melalui media sosial dan dibantu rekan-rekan media,” kata Leganek saat dikonfirmasi.
Ia menjelaskan, antrean kendaraan didominasi pengguna jasa penyeberangan kapal eksekutif dan reguler. Situasi serupa juga terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, sehingga berdampak pada kelancaran arus penyeberangan dua arah.
Untuk mengurai kepadatan, polisi menerapkan rekayasa lalu lintas dengan memaksimalkan sejumlah buffer area, seperti di Cikuasa Atas, kawasan Indah Kiat, Tajima, serta Dermaga 7.
“Pola TBB (tiba-tiba berangkat) sempat kita terapkan sekitar tengah hari, tetapi belum optimal. Saat cuaca membaik kita jalankan, saat gelombang kembali tinggi terpaksa kita hentikan. Jadi kondisinya memang naik turun,” katanya.
2. Opsi pengalihan sebagian penyeberangan ke Ciwandan dan BBJ dipercepat

Sementara itu, kendaraan pribadi atau kendaraan kecil diarahkan melalui Cikuasa Bawah menuju Dermaga Eksekutif. Jika cuaca kembali memburuk, pihak kepolisian bersama instansi terkait menyiapkan opsi pengalihan sebagian penyeberangan melalui Pelabuhan Ciwandan maupun Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojanegara.
“Awalnya direncanakan tanggal 20 (Desember), tapi melihat perkembangan cuaca, bisa saja dimajukan. Semua tergantung situasi di lapangan,” katanya.
Kata dia, pada pagi hari, antrean kendaraan sempat mencapai sekitar 1 kilometer di KM 96 Tol Merak. Untuk mencegah penumpukan di dalam tol, petugas melakukan penarikan antrean dengan sistem delay di Cilegon Barat serta mengarahkan kendaraan ke rest area terdekat.
“Kami minta masyarakat bersabar. Keselamatan menjadi prioritas utama. Lebih baik tertahan sementara dibanding memaksakan kondisi yang berisiko,” katanya.
3. Meski begitu, operasional muat tak ditutup

Leganek memastikan, operasional bongkar muat di Pelabuhan Merak tidak ditutup. Namun seluruh aktivitas dilakukan secara terbatas dan hati-hati karena kecepatan angin mencapai 20 knot, masuk kategori waspada menurut BMKG.
“Bongkar muat masih berjalan, tapi harus sesuai standar keselamatan. Antrean panjang ini murni karena faktor cuaca, terutama gelombang tinggi,” katanya.

















