Ditegur Menteri LH Soal Darurat Sampah di Tangsel, Ini Kata Andra Soni

- Andra Soni meminta TPA Cipeucang dioperasikan kembali untuk menangani kelebihan 600 ton sampah per hari di Tangsel.
- Kota Serang sedang dalam proses kerja sama penanganan sampah dengan Tangsel, dengan MoU sudah ditandatangani.
- Pemprov Banten mendorong solusi jangka panjang melalui program pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Serang, IDN Times – Gubernur Banten Andra Soni angkat bicara usai mendapat teguran dari Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq terkait persoalan sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dinilai sudah dalam kondisi darurat.
Sebelumnya, Menteri LH mengungkapkan kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang saat ini hanya mampu menampung sekitar 400 ton sampah per hari. Sementara produksi sampah harian di Tangsel mencapai 1.100 ton per hari, sehingga terdapat kelebihan lebih dari 600 ton sampah yang belum tertangani.
1. Andra mengaku telah meminta TPA Cipeucang dioperasikan sementara

Andra Soni mengatakan, persoalan tersebut sudah dibahas bersama Wali Kota Tangerang Selatan. Salah satu langkah darurat yang diupayakan adalah mengoperasionalkan kembali TPA Cipeucang untuk sementara waktu.
“Kemarin saya diskusi dengan Pak Wali Kota, ini harus ditangani. Pertama, TPSA Cipeucang untuk sementara mohon bisa dioperasionalkan kembali. Ini kan penutupannya oleh kementerian,” kata Andra, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, Kementerian Lingkungan Hidup sebelumnya telah mencoba mencari solusi dengan melobi Provinsi Jawa Barat agar bersedia menampung limpahan sampah dari Tangsel. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. “Pak Menteri sudah mencoba melobi Jawa Barat, tapi tidak bisa. Maka kami di Provinsi Banten berdiskusi dan meminta tolong ke Kota Serang,” katanya.
2. Dia mengaku telah menjembatani Pemkot Tangsel dengan Kota Serang

Andra menyebut, saat ini Kota Serang sedang dalam proses kerja sama penanganan sampah dengan Tangsel. Nota kesepahaman (MoU) disebut sudah ditandatangani dan tinggal menunggu tahapan lanjutan. “MOU-nya sudah, tinggal ada tahapan-tahapan lain. Mudah-mudahan Januari sudah bisa dimulai di sana,” katanya.
Sambil menunggu solusi jangka menengah tersebut, Andra berharap TPA Cipeucang bisa kembali dibuka hingga setidaknya akhir Desember agar persoalan sampah tidak semakin menumpuk.
“Sampah ini permasalahan ada di tingkat kota. Setiap wilayah punya volume sampah yang berbeda-beda. Tangsel itu luasnya cuma sekitar 147 kilometer persegi, tapi penduduknya padat. Maka Cipeucang ini sudah tidak bisa menampung secara keseluruhan,” ujar Andra.
Ia juga menyinggung gagalnya kelanjutan kerja sama antara Kota Tangerang Selatan dengan Kabupaten Pandeglang dalam penanganan sampah, sehingga Pemprov Banten harus mencari alternatif lain.
“Khusus antara Kota Tangerang Selatan dengan Kabupaten Pandeglang kan tidak bisa dilanjutkan kerja samanya. Nah, dengan Kota Serang mudah-mudahan bisa menemukan solusi,” katanya.
3. Andra menegaskan telah punya solusi jangka panjang soal sampah di Banten

Selain penanganan darurat, Andra menegaskan Pemprov Banten juga mendorong solusi jangka panjang melalui program pengolahan sampah menjadi energi listrik.
“Supaya pertama ini tertangani, kedua untuk penanganan sampah menjadi listrik itu juga bisa kita maksimalkan,” katanya.

















