Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fenomena Supermoon, Berpotensi Ganggu Bongkar Muat di Pelabuhan Merak

Pelabuhan Merak (IDN Times/Muhamad Iqbal)
Pelabuhan Merak (IDN Times/Muhamad Iqbal)
Intinya sih...
  • Fenomena Supermoon berpotensi ganggu aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Merak
  • BMKG dan KSOP mendirikan Pos Pemantauan Nataru untuk memberikan peringatan dini
  • Kenaikan muka air laut juga berpotensi menyebabkan banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Provinsi Banten
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serang, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi kenaikan muka air laut maksimum pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Kondisi ini diperkirakan dapat mengganggu kelancaran aktivitas bongkar muat maupun pelayaran di Pelabuhan Merak–Bakauheni.

BMKG menyebut peningkatan muka air laut tersebut dipicu kombinasi fenomena Supermoon dan curah hujan tinggi yang terjadi pada awal dan akhir Desember 2025.

1. Fenomena ini bakal berpengaruh terhadap aktivitas pelabuhan

Potret Dermaga Eksekutif Merak, Pelabuhan Merak (unsplash.com/ammar_andiko)
Potret Dermaga Eksekutif Merak, Pelabuhan Merak (unsplash.com/ammar_andiko)

Kepala Kelompok Kerja Data dan Informasi BMKG Merak, Trian Asmarahadi mengatakan, fenomena itu kemungkinan besar berpengaruh langsung terhadap operasional pelabuhan.

“Kalau kami bilang maksimum, pasti akan ada dampaknya, pasti ada dampak untuk bongkar muat,” katanya pada Rabu (3/12/2025).

2. BMKG dan KSOP mendirikan Pos Pemantauan Nataru di Pelabuhan Merak

Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk mengantisipasi dampak kenaikan air laut dan gelombang pasang, BMKG bekerja sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merak mendirikan pos pemantauan khusus Nataru di beberapa dermaga Pelabuhan Merak. Pos itu akan memantau kondisi gelombang pasang secara real time serta memberikan peringatan dini kepada otoritas pelabuhan.

“Kami terus menginformasikan kepada pihak KSOP potensi-potensi cuaca. Apabila ada cuaca buruk untuk 1 jam ke depan atau 3 jam ke depan, kami sampaikan,” kata Trian.

Ia mengimbau masyarakat yang hendak menyeberang agar tetap waspada dan mengikuti seluruh informasi resmi BMKG. “Masyarakat tidak perlu khawatir berlebih. Jika ada cuaca buruk, BMKG akan informasikan dan KSOP pasti mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” katanya.

3. Rob juga mengancam sejumlah pesisir Banten pada Desember 2025

Banjir rob di Kampung Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (5/11/2025)
Banjir rob di Kampung Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (5/11/2025) ( ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)

Selain berimbas ke operasional pelabuhan, kenaikan muka air laut juga berpotensi menyebabkan banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Provinsi Banten.

Berikut periode potensi rob di Banten:

Pesisir utara Serang & Tangerang: 5–13 Desember dan 20–26 Desember 2025

Pesisir Selat Sunda barat (Pandeglang): 10–16 Desember dan 23–24 Desember 2025

Pesisir selatan Pandeglang & Lebak: 9–17 Desember dan 21–28 Desember 2025

"BMKG meminta pemerintah daerah dan masyarakat pesisir meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi genangan, gangguan aktivitas harian, dan risiko kerusakan infrastruktur," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

Fenomena Supermoon, Berpotensi Ganggu Bongkar Muat di Pelabuhan Merak

03 Des 2025, 14:10 WIBNews