Basarnas Hentikan Pencarian 7 Nelayan yang Hilang di Selat Sunda

Pandeglang, IDN Times - Basarnas Banten menghentikan pencarian tujuh Nelayan Teluk Labuan Pandeglang, Kamis (25/6). Sebelumnya, Kapal Motor (KM) Puspita Jaya yang ditumpangi para nelayan itu terbalik dan tenggelam di Selat Sunda akibat terjangan gelombang tinggi pada Kamis (18/6).
"Kami menghentikan pencarian itu, namun tetap dilakukan pemantauan," kata Humas Basarnas Banten Sito Warsito, seperti dikutip dari Antara.
1. Tim SAR menyisir di beberapa titik untuk mencari ketujuh nelayan

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian tujuh Nelayan Teluk Labuan Pandeglang dengan menyisir perairan sekitar Ujung Kulon, Sumur, Pulau Panaitan, Pulau Rakata, Anyer hingga Pulau Sangiang.
Selain itu juga dilakukan pencarian di Kota Agung, Tanjung Belimbing di bagian selatan Lampung, dan Kota Jawa, Bengkunat di Pesisir Barat.
2. Hingga hari ketujuh, pencarian berujung tanpa hasil

Namun, ketujuh nelayan tersebut hingga hari ketujuh belum ditemukan sehingga pencarian dihentikan, tetapi dilanjutkan dengan pemantauan.
Padahal, Basarnas sudah mengerahkan kapal besar untuk proses pencarian untuk menghadapi cuaca buruk dan gelombang tinggi sejak Selasa (23/6) lalu.
"Kami melakukan penyisiran di sekitar Selat Sunda dengan Kapal KN Sarwisnu, karena cuaca di perairan itu kurang bersahabat," kata Kasubsi Operasional Basarnas Banten Heru, kala itu.
3. Malam ini, keluarga korban akan diundang Basarnas

Sito Warsito juga mengimbau kepada nelayan yang mencari ikan di perairan Selat Sunda dan sekitarnya untuk melapor ke Basarnas jika menemukan mayat mengambang.
Selama ini, Tim SAR Gabungan mengalami kesulitan pencarian ketujuh nelayan tersebut karena cuaca buruk disertai gelombang tinggi dan angin kencang. Di samping itu juga arus telah menyeret ketujuh nelayan dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP) ke lokasi lain.
Di sisi lain, imbuh Sito, Basarnas akan mengundang keluarga korban pada Jumat malam (26/6) untuk menyampaikan secara resmi penghentian pencarian tersebut. "Karena standar operasi (SOP) yang dilakukan tim SAR selama tujuh hari sudah dilaksanakan," katanya.
Ketujuh nelayan yang belum ditemukan adalah Jamal (25), Sancan (35), Rasmin (30), Tastirah (50), Suri (50), Boler (30) dan Joni (30).