Jalur KA Nonaktif ke Anyer, Transportasi Banten yang Kini Terlupakan

- Jalur kereta api sebagai moda transportasi pengangkut hasil alam dan penumpang
- Dahulu jalur ini merupakan lintas utama kereta api di Banten
- Jalur ini nonaktif sejak tahun 1918
Cilegon, IDN Times – Tak banyak yang tahu, Banten pernah memiliki jalur kereta api (KA) yang menghubungkan Jakarta hingga ke pesisir Anyer di Serang. Jalur ini dibangun pada masa kolonial Belanda dan sempat menjadi jalur penting untuk mengangkut hasil bumi. Kini, jalur tersebut sudah lama tidak beroperasi dan hanya menyisakan jejak yang kian tergerus zaman.
Jalur ke Anyer ini dibangun oleh perusahaan Staatsspoorwegen (SS) milik Pemerintah Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 dan beroperasi melayani publik pada 20 Desember 1900 seperti ditulis koran berbahasa Belanda kala itu, Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië edisi 4 Desember 1900.
"Bagian jalur Serang-Anyer Kidul dari Jalur Kereta Api Negara Batavia-Tangerang-Bantam akan dibuka untuk lalu lintas publik pada tanggal 20 bulan ini," tulis artikel koran tersebut.
1. Jalur ini sebagai moda transportasi pengangkut hasil alam dan penumpang

Seperti umumnya pembangunan jalur kereta api pada masa kolonial, tujuan pembangunan jalur kereta ini untuk memudahkan distribusi hasil bumi dari pedalaman Banten, seperti karet, kopi serta berbagai komoditas, baik dari Banten ke Jakarta maupun sebaliknya. Selain itu, tentu fungsi lainnya adalah adalah angkutan penumpang dan barang untuk berbagai keperluan.
2. Dahulu, jalur itu merupakan lintas utama kereta api di Banten

Jalur kereta api menuju Anyer ini dulunya merupakan merupakan jaur utama dalam lintas kereta Bantam Lijn atau jalur kereta api Banten-Batavia (nama lama Jakarta). Pembangunan jalur ini dimulai dari Jakarta atau tepatnya Duri menuju ke selatan melalui Kebayoran, Serpong, Parungpanjang, Maja, Rangkasbitung kemudian berbelok ke utara menuju Serang dan Cilegon lalu ke perhentian Rantjamerak (kini bernama Stasiun Krenceng) lalu menuju ke arah Anyer dengan stasiun perhentian Anyer Lor dan berujung di Anyer Kidul.
Pada sekitar tahun 1914, barulah dibangun jalur cabang dari Stasiun Krenceng menuju ke Merak sebagai jalur transportasi penghubung untuk menyeberang ke Sumatra.
3. Jalur ini nonaktif sejak tahun 1981

Jalur kereta ini dinonaktifkan pada sekitar tahun 1981, juga seperti alasan penutupan jalur kereta non-aktif lain di Indonesia, yakni kalah bersaing dengan moda transportasi lain dan rusaknya sarana namun tak kunjung diperbaiki.
Meski sudah lama tidak aktif, peninggalan jalur ini masih bisa ditemukan di beberapa titik. Bekas jembatan rel, sisa jalur yang tertimbun tanah, hingga bangunan stasiun kecil yang masih bisa dilihat di berbagai video yang dibuat oleh konten kreator di platform Youtube.
Kini, jalur KA Anyer tinggal kenangan. Namun, keberadaannya tetap menjadi bagian dari identitas sejarah Banten yang seharusnya tidak dilupakan.