Jubir Kepresidenan: MBG Bikin Anak Konsentrasi di Kelas

- Penerapan Makan Bergizi Gratis (MBG) berdampak positif bagi anak sekolah, terlihat dari uji coba di beberapa daerah.
- Evaluasi penerapan MBG akan terus dilakukan, termasuk dampaknya terhadap penurunan angka stunting, dengan monitoring setiap 1-2 bulan.
- Masukan dari berbagai pihak telah didengar terkait penerapan MBG, termasuk distribusi makanan sesuai jam belajar dan pengelolaan limbah makanan yang tidak dihabiskan.
Tangerang, IDN Times - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati mengatakan, penerapan Makan Bergizi Gratis (MBG) berdampak positif bagi anak-anak sekolah. Hal tersebut, terlihat dari penerapan uji coba yang dilaksanakan beberapa bulan lalu di sejumlah daerah di Indonesia.
"Kami tanyakan kepada guru dan kepala sekolah, beberapa kelas itu terlihat anak lebih mudah berkonsentrasi, mereka lebih partisipatif dan absensi berkurang," kata Adita di SDN Lengkong Gudang, Tangerang Selatan, Senin (13/1/2025).
1. Evaluasi masih akan dilakukan seiring penerapan MBG bertahap

Adit mengungkapkan, evaluasi atas penerapan MBG akan terus dilakukan, terutama dalam penerapan bertahap di 190 titik di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga tengah mengukur dampak MBG anak, khususnya terkait penurunan angka stunting.
"Tentu kami evaluasi dari dampaknya karena kalau penyelenggaraan kan sudah, output-nya sudah ada, tapi impact atau dampaknya, kami akan evaluasi lagi, monitor lagi mungkin dalam 1-2 bulan ini," jelasnya.
2. Pihaknya juga mendengar masukan dari berbagai pihak

Selain itu, Adita menegaskan, pihaknya mendengar masukan dari berbagai pihak terkait penerapan MBG, baik yang telah diujicobakan maupun yang saat ini telah diterapkan bertahap. Misalnya saja, perihal hal-hal teknis mengenai distribusi MBG di sekolah-sekolah karena banyak sekolah yang memiliki jadwal berbeda-beda seperti kelas siang dan pagi.
"Ini sudah kami evaluasi, distribusi menyesuaikan waktu jam belajar mengajar. Dari setiap sekolah yang memang itu akan menjadi bervariasi, tentu akan disesuaikan dan itu tidak mengganggu jam pelajaran sekolah," jelasnya.
3. Pihaknya juga perhatikan pengelolaan limbah makanan

Selain itu, pihaknya juga telah merumuskan terkait petunjuk teknis pengelolaan limbah makanan akibat MBG yang tidak dihabiskan oleh anak-anak. Hal tersebut, juga diatur oleh kepala SPPG atau kepala dapur sebagai penanggungjawab menu MBG di sekolah.
"Tentu kami melalui BGN (badan gizi nasional) akan selalu mengimbau kepada dapur untuk juga memonitor hal tersebut, juknisnya sudah ada dan ke depan tentu akan kita sinkronkan juga dengan pengelolaan limbah dengan apa yang diatur oleh Kementerian Lingkungan Hidup," katanya.