Sepi Pembeli, Pedagang Daging di Pasar Rau Terpaksa Jual Rugi

Serang, IDN Times - Harga daging sapi hingga kini tak kunjung turun. Salah satu dampak tak muncul adalah merosotnya penjualan daging sapi di pasar tradisional Kota Serang merosot hingga 50 persen.
Sepi pembeli, itulah yang terjadi di Pasar Tradisional Rau, Kota Setang, pascakenaikan harga daging sapi. Pedagang pun terpaksa mengurangi stok. "Masing-masing pedagang cuma nyiapin 1 ekor, yang biasanya 2 ekor," kata Aeng Haeruzaman, salah satu pedagang dagung di Rau,, Rabu (16/3/2022).
Baca Juga: Harga Daging Melambung Tinggi, Pedagang di Tangsel Mogok Jualan
1. Pedagang kesulitan menjual dengan harga Rp130 ribu per kilogram
Para pedagang mengaku kesulitan menjual daging dengan harga Rp130 ribu per kilogram (kg). Akibatnya, lapak dagangannya sepi dari pembeli karena harga dinilai terlalu mahal.
Padahal, harga daging sapi yang pedagang terima dari tingkat RPH maupun feedloter terlalu tinggi Rp120 ribu per kg.
"Jual setinggi-tingginya susah jual semurah-murahnya, bangkrut. Kadang seharga modal aja kita jual kalau udah sore," katanya.
Baca Juga: Arief Ingatkan Pegawai Ritel Tak Mainkan Penjualan Minyak Goreng
2. Pedagang minta pemerintah gelar operasi pasar
Para pedagang berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk menekan harga dari feedloter. Sebab, jika tidak maka akan banyak pedagang sapi yang bangkrut dan memilih berhenti berjualan.
"Kalau minyak ada operasi pasar, beras ada operasi pasar apa salahnya sapi juga ada operasi pasar," katanya.
3. Jika tidak ada tindakan maka akan terus melambung
Menurut Aeng, kenaikan harga daging sapi diperkirakan akan bertahan hingga bulan puasa atau hingga April mendatang. Bahkan harganya bisa menembus Rp 150 ribu per kilogram.
Pedagang berharap, pemerintah bisa mengatasi kelangkaan daging sapi agar kerugian yang ditimbulkan tidak semakin besar.
"Kehadiran pemerintah sebetulnya saat ini yang kita butuhkan. Jadi jangan pedagang aja yang mikir sendiri," katanya.
Baca Juga: Hujan Deras Picu 11 Titik di Kota Tangerang Terendam Banjir