Menteri Yandri Minta Pemuda Desa Tak Pindah ke Kota

- Program Pemuda Pelopor Siaga Membangun Desa diharapkan menjadi gerakan aktif untuk mengembangkan potensi pemuda-pemudi di desa
- Menteri Yandri menyebut, banyak potensi desa yang bisa dimanfaatkan pemuda-pemudi
- Program pelopor desa ini diharapkan bisa ikut memberantas permasalahan pemuda dan ada 75 ribu desa yang akan ikut serta
Tangerang, IDN Times - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto meminta pemuda yang ada di desa tidak pindah ke kota untuk mencari kerja atau urbanisasi. Sebagai gantinya, Menteri Yandri ingin pemuda-pemudi berkreasi untuk mengembangkan potensi di desa masing-masing.
"Kami harapkan para pemuda pemudi tidak bergerak ke kota, tapi memajukan desa. Jangan jadi penonton di desa sendiri," kata Menteri Yandri saat membuka Apel Pemuda Pelopor Siaga Membangun Desa di Kabupaten Tangerang, Senin (16/6/2025).
1. Program Pemuda Pelopor Siaga Membangun Desa diharapkan menjadi gerakan aktif

Untuk mengembangkan potensi pemuda-pemudi di desa, Kementerian Desa dan PDT bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga menggerakan program Pemuda Pelopor Siaga Membangun Desa. Program ini merupakan salah satu wadah dan pemantik semangat pemuda-pemudi di desa untuk aktif berkontribusi untuk mengembangkan potensi di desanya masing-masing.
"Untuk membangun desa ini kita tidak bisa sendiri, sehingga butuh pemuda untuk bisa membangun desa dari sisi kesejahteraan dan perekonomian," kata dia.
Pemuda pun, menurut dia, berperan sebagai agen transformasi desa.
2. Menteri Yandri menyebut, banyak potensi desa yang bisa dimanfaatkan pemuda-pemudi

Menteri Yandri mengungkapkan, saat ini banyak potensi di desa yang bisa dimanfaatkan oleh pemuda-pemudi. Apalagi, saat ini banyak pula program Presiden Prabowo yang menyentuh hingga ke desa-desa seperti Koperasi Merah Putih.
"Dengan Koperasi Merah Putih kami harapkan pemuda menjadi aktif menjadi pemain utama untuk membangun desa," ungkapnya.
Nantinya, pemuda-pemudi yang ikut dalam program tersebut akan ditantang untuk membangun desa dari masing-masing potensi yang ada di desanya. Modalnya, pemuda pelopor desa bisa mendapatkannya dari program pembiayaan tanpa agunan melalui Koperasi Merah Putih yang sudah hampir 100 persen terbentuk se-Indonesia.
"Modal sekarang Bank Himbara akan memberikan modal melalui Bumdes dan Kopdes tanpa agunan jadi pemuda-pemudi di desa bisa bergabung di koperasi desa merah putih," ungkapnya.
Menteri Yandri mencontohkan beberapa Bumdes yang sudah sukses dan menghasilkan laba fantastis, yakni di sebuah desa ada Bumdes yang dikelola oleh pemuda berusia 35 tahun sudah memiliki laba Rp28 miliar.
"Lalu juga ada di Palembang ada budidaya jamur tiram, usaha peternakan ayam petelur, sarana olahraga, jadi modal sekarang insyaallah engga ada masalah, bank BNI, BRI siap mensupprot dari sisi permodalan tanpa agunan," jelasnya.
Nantinya, untuk desa yang pemuda pelopornya dianggap paling berhasil dalam mengembangkan desanya, akan diberikan apresiasi berupa penghargaan dan bonus.
"Juga akan kita undang ke Jakarta dan kalau memungkinkan akan kita pertemuan dengan Pak Presiden sebagai penyemangat," tuturnya.
3. Program pelopor desa ini diharapkan bisa ikut memberantas permasalahan pemuda

Menteri Yandri juga berharap, program pelopor desa ini juga diharapkan bisa ikut menyelesaikan permasalahan yang kerap kali menyerang pemuda-pemudi, seperti penyalahgunaan narkoba, judi online, hingga jeratan pinjaman online.
"Kita lihat bahwa judi online banyak merambah di desa korbannya rakyat miskin termasuk pemuda pemudi. Kami harapkan melalui program ini peran pemuda benar-benar terasa," tuturnya.
4. Ada 75 ribu desa yang akan ikut serta

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo mengungkapkan, ada pemuda pelopor di 75 ribu desa yang akan ikut serta dalam lomba tersebut. Ada 5 kategori yang bisa diikuti oleh pemuda pelopor desa, yakni kewirausahaan, seni dan budaya, ekonomi digital, lingkungan, dan sosial kemasyarakatan.
"Kelima bidang ini bukan hanya sekedar kompetisi tapi bagian dari strategi kami mendorong pembangunan desa yang berkelanjutan, inklusif, dan berpihak pada pemuda," pungkasnya.